Infodigital.co.id

Masyarakat Selektif Belanja Saat Ramadan 2025

Masyarakat akan selektif belanja saat Ramadan 2025. (Dok Populix)

Jakarta, ID – Masyarakat di Tanah Air diperkirakan lebih selektif dalam aktivitas berbelanja pada momen Ramadan 2025 ini dibandingkan tahun 2024. Hal ini lebih pada keinginan masyarakat untuk hidup lebih hemat.

Hal itu telah terlihat dari adanya penurunan minat beli secara signifikan pada berbagai produk sekunder, khususnya produk fesyen, perabot rumah tangga, dan barang elektronik.

Selain itu, meskipun secara prioritas tidak terdampak signifikan, sebagian masyarakat akan mengurangi kualitas produk makanan dan minuman untuk mempertahankan kuantitasnya.

Temuan tersebut diungkapkan dalam laporan terbaru Populix bertema ‘Perilaku Belanja di Bulan Ramadan 2025’ yang didapatkan melalui survei kepada 1.100 orang yang hampir 90% beragama Islam.

Menurut hasil survei Populix, meskipun secara urutan prioritas masih sama, terjadi penurunan yang cukup signifikan pada minat beli kebutuhan sekunder pada 2025.

Misalnya, kendati tetap menjadi prioritas kedua, minat masyarakat untuk membeli produk pakaian dan barang-barang fesyen mengalami penurunan dari sebelumnya 78% menjadi 55% saja.

Tak hanya itu, penyusutan volume bahkan hingga kurang dari setengahnya terjadi pada produk sekunder lain. Minat beli perabot rumah tangga menyusut dari 28% ke 11%, dan barang elektronik dari 16% ke 7%.

Meskipun prioritasnya paling kecil, publik juga ditengarai akan mengurangi pembelian properti berupa tanah dan bangunan secara signifikan.

“Di Ramadan tahun ini, mayoritas masyarakat tidak segan-segan untuk menunda pembelian barang nonesensial, khususnya barang elektronik atau produk mewah lainnya,” ujar Vice President of Research Populix Indah Tanip, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (19/2/2025).

Bahkan lanjut dia, untuk makanan, persentase prioritasnya sedikit berkurang. Apabila diteliti lebih lanjut, ternyata juga turut terdampak dari segi kualitas.

Saat ditanya Populix antara memilih makanan dan minuman dengan harga ‘lebih murah meski kualitas standar’ atau ‘lebih mahal dengan kualitas lebih tinggi’, 42% responden menyatakan bahwa keputusan ini bergantung pada kebutuhan.

Namun, 33% responden cenderung memilih harga yang lebih murah dengan kualitas standar.

Sementara itu, responden laki-laki cenderung lebih memrioritaskan kuantitas. Sedangkan responden perempuan cenderung menimbang kebutuhan sebelum membeli.

Lebih Berhemat

Penurunan juga ditemukan saat Populix bertanya tentang alasan pengurangan pembelian makanan dan minuman tidak esensial selama Ramadan 2025.

Meskipun, lebih dari separuh menyatakan akan sedikit mengurangi pembelian, sekitar 33% responden mengaku akan mengurangi secara signifikan.

Populix melihat perilaku konsumsi yang lebih selektif ini disebabkan oleh meningkatnya kewaspadaan untuk menghindari overspending selama Ramadan atau tidak ingin hidup boros.

Padahal, mayoritas masyarakat sebenarnya mengaku tidak akan terlalu mengutak-atik anggaran belanja tahun ini.

“Hal ini perlu menjadi catatan bagi para pengusaha, khususnya produsen dan ritel, untuk menyesuaikan strategi pemasaran agar tetap bisa menarik pembeli di bulan Ramadan nanti,” pungkas Indah. (bdm)

Komentar

Iklan