Infodigital.co.id

Mayoritas Orang RI Masih Suka Belanja di Toko Fisik

Ilustrasi belanja di toko fisik. Populix, platform survei dan konsultan berbagai bidang industri, menyebutkan bahwa banyak konsumen Indonesia (RI) yang masih suka berbelanja secara langsung di toko fisik walaupun sudah terjadi tren belanja online. (Vecteezy)

Jakarta, ID – Populix, platform survei dan konsultan berbagai bidang industri, menyebutkan bahwa banyak konsumen Indonesia (RI) yang masih suka berbelanja secara langsung di toko fisik walaupun sudah terjadi tren belanja online.

Menurut survei Populix, meskipun tren belanja online menunjukkan peningkatan yang pesat, banyak konsumen Indonesia (RI) yang masih memilih untuk berbelanja secara langsung di toko fisik.

Atau yang terjadi, menurut Populix, konsumen Indonesia (RI) mengombinasikan kedua metode berbelanja online dan offline untuk mendapatkan keuntungan/penghematan yang optimal.

Studi terbaru Populix yang berjudul Understanding Shopper Preferences in Grocery Shopping menunjukkan bahwa 74% responden memilih hanya berbelanja secara langsung di toko fisik di tengah tren belanja online.

Minimarket menjadi tempat berbelanja paling banyak dipilih dalam enam bulan terakhir.  Sebanyak 77% masyarakat Indonesia memilih minimarket untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari, khususnya bagi responden perempuan dan pegawai kantoran.

“Sementara itu, 58% responden memilih berbelanja di supermarket, dan 26% belanja di hypermarket dalam enam bulan terakhir,” ungkap VP of Research Populix Indah Tanip, dikutip Selasa (20/8/2024).

Perilaku Belanja di Toko Fisik

1.Minimarket

Orang Indonesia berbelanja di minimarket karena lokasi toko yang mudah ditemukan dan memiliki jenis produk yang beragam. Indomaret dan Alfamart merupakan dua brand paling dikenal dan sering dikunjungi karena persebarannya yang luas di Indonesia.

Mereka menyediakan anggaran rata-rata sebesar Rp 400 ribu dalam sekali kunjungan, terutama untuk membeli makanan dan minuman dalam kemasan. Namun, ketersediaan stok barang kerap menjadi tantangan yang sering ditemukan oleh orang Indonesia.

Orang Indonesia juga cenderung memiliki frekuensi kunjungan yang cukup sering hingga 2-3 kali dalam seminggu, tetapi dengan durasi singkat, yaitu kurang dari 1 jam.

2.Supermarket

Responden rata-rata mengeluarkan anggaran sekitar Rp 600 ribu untuk berbelanja di supermarket. Mereka mengunjungi supermarket satu kali dalam sebulan dengan durasi kurang dari 2 jam ketika stok menipis atau setelah gajian.

Makanan dalam kemasan dan kebutuhan sehari-hari menjadi barang yang paling banyak dibeli. Dua merek supermarket yang paling dikenal dan banyak dikunjungi oleh masyarakat Indonesia adalah Alfamidi dan Indomaret Fresh.

Saat mengunjungi supermarket, antrean kasir yang panjang dan lokasi supermarket yang terpencil menjadi beberapa tantangan utama yang dihadapi masyarakat.

3.Hypermarket

Data menunjukkan bahwa hypermarket menjadi pilihan orang-orang yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, serta pegawai kantoran. Hypermart dan Superindo menjadi dua brand hypermarket utama pilihan para responden.

Secara rata-rata, orang Indonesia mengeluarkan Rp 800 ribu dalam sekali kunjungan untuk membeli makanan dalam kemasan dan barang kebutuhan sehari-hari, seperti sembako.

Mereka biasanya mengunjungi hypermarket sebulan sekali setelah gajian atau ketika stok di rumah tinggal sedikit, dengan durasi 1-3 jam. Adapun antrean kasir yang panjang juga menjadi tantangan orang Indonesia saat berbelanja di hypermarket.

Halaman: 1 2
Komentar

Iklan