Infodigital.co.id

Kuartal I, Laba XLSMART Turun Jadi Rp388 Miliar

Presiden Direktur & CEO XLSMART Rajeev Sethi. (Dok XLSMART)

Jakarta, IDPT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk, emiten telekomunikasi digital dengan kode saham EXCL, membukukan laba periode berjalan Rp 388,23 miliar pada kuartal I-2025, turun 24% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya masih Rp 547,43 miliar (premerger).

Laba tersebut didapatkan XLSMART dari total pendapatan sebesar Rp 8,6 triliun, meningkat 2% di bandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/YoY).

Pendapatan XLSMART tersebut sebagian besar mencapai 91% dikontribusi dari pendapatan layanan data dan digital. Sementara itu, EBITDA-nya Rp 4,32 triliun dengan EBITDA margin 50,2%.

“Kami bersyukur masih tetap mampu meraih kinerja yang baik, tetap tumbuh positif, serta mampu menyelesaikan proses penggabungan bisnis atau merger dengan baik sesuai dengan rencana,” ungkap Presiden Direktur & CEO XLSMART Rajeev Sethi, dikutip InfoDigital.co.id, Selasa (6/5/2023).

Menurut dia, sepanjang kuartal I-2025, XLSAMART menghadapi tantangan tidak ringan. Kompetisi berlangsung makin ketat, daya beli masyarakat yang masih lemah, dan berkurangnya mobilitas masyarakat selama periode jelang libur Lebaran.

Rajeev melanjutkan, pencapaian kinerja yang baik tersebut karena pertumbuhan bisnis mobile yang stabil dengan strategi yang berfokus pada bisnis fixed mobile convergence (FMC).

XLSMART pun berhasil meningkatkan jumlah pelanggan mobile sebesar 1,2 juta pelanggan YoY. Kemudian, jumlah pelanggan layanan fixed broadband (FBB) juga stabil mencapai lebih dari 1 juta pelanggan.

“Hal tersebut merupakan faktor penting untuk terus mendorong dan memperkuat pertumbuhan bisnis FMC kami saat ini dan ke depan,” imbuhnya.

Hingga akhir kuartal I- 2025, total jumlah pelanggan XLSMART mencapai 58,8 juta, dengan ARPU campuran (blended) tetap di kisaran Rp 40 ribu.  ARPU ini selaras dengan fokus perusahaan untuk meraih dan mempertahankan pelanggan yang produktif.

Upaya Tekan Biaya

Sementara itu, dari sisi biaya-biaya operasional yang dikeluarkan, XL Axiata tetap berusaha untuk tetap menjaga tingkat stabilitasnya walaupun terdapat peningkatan biaya.

Perseroan pun berhasil menekan beban biaya terkait penjualan dan pemasaran dan dioptimalkan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya seiring dengan penerapan strategi digitalisasi.

Sementara itu untuk beberapa komponen biaya lainnya mengalami kenaikan YoY, seperti biaya interkoneksi dan pengeluaran langsung lainnya, termasuk pula beban biaya regulatory.

Secara keseluruhan, beban biaya operasional Telkomsel YoY pun bisa dipertahankan di bawah pertumbuhan pendapatan.

Selanjutnya, strategi transformasi digital yang dijalankan,  termasuk dalam mengembangkan pengalaman pelanggan melalui aplikasi MyXL dan AXISNet terus menunjukkan efektivitasnya. (bdm)

Komentar

Iklan