Bagikan:

Jakarta, IDPT Sarana Menara Nusantara Tbk, perusahaan pengelola menara telekomunikasi untuk disewakan berkode saham TOWR, mengumumkan perolehan laba bersih Rp 1,6 triliun pada semester I-2024, tumbuh 9,4% dari Rp 1,5 triliun periode sama tahun sebelumnya (year on year/YoY).

Dalam laporan keuangan yang diaudit kepada Bursa Efek Indonesia, perseroan menyampaikan, laba bersih tersebut didapatkan dari total pendapatan Rp 6,15 triliun pada semester I-2024, atau tumbuh Rp 377 miliar (6,52%) dari Rp 5,77 triliun YoY dan dikurangi semua biaya-biaya.

Direktur Utama dan CEO Sarana Menara Aming Santoso menyampaikan, pada semester I-2024, Sarana Menara berhasil membukukan peningkatan laba bersih 9,4% YoY di tengah dampak besar dari relokasi titik sewa PT Indosat Tbk atau Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) yang membutuhkan belanja modal besar dan tingkat suku bunga yang masih tinggi.

“Seperti kita tahu, kebijakan bunga lebih rendah dari Fed dan Bank Indonesia baru mulai diberlakukan pada akhir kuartal tiga tahun ini,” ujar Aming Santoso, dikutip InfoDigital.co.id, Selasa (1/10/2024).

Hingga akhir semester I-2024, perseroan memiliki 31.502 menara telekomunikasi dan dengan rasio sewa (tenancy ratio) yang mencapai 1,72 kali. Di sisi lain, pertumbuhan usaha dari segmen nonmenara disebut masih mengesankan.

Dia melanjutkan, strategi bisa Sarana Menara tetap ditekankan kepada pertumbuhan yang sehat dari infrastruktur yang dibutuhkan industri dan pasar lain yang membutuhkan internet melalui connectivity dan jaringan fiber to the home (FTTH).

Sinergi pun disebutnya sangat penting untuk dijalankan dan dipertahankan antara portofolio tower dan non-tower. Efisiensi biaya operational, belanja modal (capex), dan biaya bunga selalu di-review.

“Hal-hal ini terlihat membuahkan hasil pada kinerja keuangan TOWR kuartal ini,” imbuhnya.

Dia pun menekankan, kinerja keuangan Sarana Menara tersebut belum mengonsolidasikan PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (kode saham IBST) yang baru akan dikonsolidasikan pada laporan keuangan  kuartal III-2024.

Pelaporan keuangan IBST pada kuartal II/semester I-2024 masih dilakukan terpisah dan diaudit untuk menyelaraskan kebijakan akuntansi serta memastikan asumsi-asumsi akuisisi yang digunakan Sarana Menara.

Rencana Rights Isssue

Sementara itu, pelaporan keuangan Sarana Menara tersebut terlambat disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) karena harus diaudit untuk keperluan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue senilai Rp 9 triliunan.

Corporate Secretary Sarana Menara Monalisa Irawan menjelaskan, perseroan masih memfinalisasi atas rencana struktur penambahan modal HMETD, sebelum dimintakan persetujuan lewat RUPSLB serta dilaporkan kepada BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Hal itu khususnya terkait maksimum jumlah saham baru yang akan dikeluarkan. Perseroan akan mengumumkan tambahan informasi tersebut,” ungkap Monalisa.

Pada perdagangan Senin (30/9/2024), saham TOWR ditutup flat pada level Rp 855, dengan harga pembukaan Rp 860, serta sempat ke level terendah Rp 840 dan tertingginya Rp 860. (bdm)