Infodigital.co.id

Hikmah Serial Adolescence, Lindungi Anak di Ruang Digital

Serial Adolescence dari Netflix yang tengah populer. (Dok Netflix)

Jakarta, ID – Kasperksy mengingatkan peran penting orang tua dan dewasa dalam menjaga anak-anak dan remajanya dari paparan negatif yang ditimbulkan dari akses terhadap internet dan aktivitas di ruang digital. Kita pun bisa mengambil hikmah dari serial Netflix terbaru, yakni Adolescence.

Ya, serial Netflix terbaru, yakni Adolescence, dengan cepat telah memicu gelombang perbincangan tentang kesehatan mental anak dan remaja serta keamanan digital ketika aktif mengakses internet.

Narasi 4 bagian yang menegangkan menjelaskan tentang seorang anak laki-laki 13 tahun yang setelah berbulan-bulan mengalami perundungan siber dan terlibat dalam komunitas daring yang beracun, dan diselidiki atas tuduhan membunuh teman sekolahnya.

‘Narasi dari series Netflix tersebut’ telah mengupas tema-tema seperti kekerasan remaja, perundungan, dan pengaruh media sosial terhadap kaum muda di dunia digital.

Terkait Adolescence, Kaspersky pun mengeksplorasi bagaimana orang tua perlu mendukung dan melindungi anak-anak dan remajanya secara daring. Tidak hanya dengan mengendalikan akses, tetapi dengan membangun kembali kepercayaan dan literasi digital.

“Hal yang benar-benar dipaparkan oleh series Adolescence adalah bahwa bahaya tidak selalu terlihat seperti malware atau peretasan,” kata Andrey Sidenko, pakar privasi di Kaspersky, dikutip InfoDigital.co.id, Sabtu (12/4/2025).

Sementara itu, terkadang, lanjut dia, hal itu berupa erosi kepercayaan yang lambat, saat seorang anak merasa lebih aman untuk mencurahkan keresahan di forum anonim di ruang digital daripada keluarganya sendiri.

Di sisi lain, beberapa platform daring seringkali menawarkan ‘dukungan sesungguhnya’ bagi anak dan dan remaja, dan yang lainnya justru memanfaatkan kesunyian itu.

Itulah sebabnya, mengapa keamanan digital di rumah tidak dapat bergantung pada pemantauan saja.

“Hal itu harus dibangun di atas dialog terbuka, di mana remaja tahu dapat berbicara tentang apa yang mereka alami secara daring tanpa rasa takut atau dihakimi,” imbuh Andrey.

Penelitian Kaspersky

Sementara itu, menurut penelitian Kaspersky, 61% anak-anak mendapatkan perangkat pertama ketika berusia antara usia 8 dan 12 tahun.

Paparan dini akses internet/ruang digital sebenarnya tidak selalu inheren negative. Karena, perangkat digital dapat mendukung pembelajaran, kreativitas, dan hubungan sosial.

Namun, yang seringkali hilang, pengenalan terstruktur ke dunia daring, yang sesuai dengan perkembangan emosional dan kognitif anak. Karena, mengetahui cara menggunakan perangkat tidak sama dengan mengetahui cara menggunakannya dengan aman.

Anak-anak terpapar ekosistem digital yang luas dan sebagian besar tidak tersaring jauh sebelum mampu menilai konten secara kritis, menetapkan batasan, atau memahami implikasi jangka panjang dari perilaku daring mereka.

Akibatnya, pengalaman pertama daring mereka mungkin mencakup pertemuan dengan konten yang tidak pantas, perilaku agresif dari teman sebaya, atau tekanan perbandingan sosial. (bdm)

Komentar

Iklan