Edward Sanusi Mundur dari Direktur Link Net
Jakarta, ID – PT Link Net Tbk, penyelenggara jaringan tetap dan internet serta multimedia berbasis kabel dengan kode saham LINK, mengumumkan pengunduran diri Edward Sanusi dari jajaran Direktur Link Net.
Hal tersebut pun telah dilaporkan oleh Corporate Secretary Link Net Rininta Agustina Widya Pratika kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia.
“Tanggal kejadian (surat pengunduran diri) pada Senin (30/12/2024). Perseroan telah menerima surat pengunduran diri Bapak Edward Sanusi selaku Direktur Perseroan,” ungkap Rininta, dalam suratnya, dikutip InfoDigital.co.id, Selasa (31/12/2024).
Selanjutnya, Link Net akan mengajukan permohonan persetujuan atas pengunduran diri tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan terdekat.
Menurut dia, kejadian, informasi dan fakta material tersebut tidak akan berdampak secara negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Link Net.
Hanya saja, manajemen Link Net tidak menyertakan apa alasan pengunduran diri Edward Sanusi, sehingga meninggalkan pertanyaan kenapa sampai mengundurkan diri dari jabatannya.
Pada perdagangan Senin (30/12/2024), saham LINK menguat Rp30 (2,56%) ke posisi Rp1.200. Sahamnya dibuka pada level Rp 1.200, sempat ke level terendah Rp1.180 dan tertinggi Rp1.250.
Bisnis Link Net
Saat ini, Link Net akan lebih fokus memperluas jaringan kabelnya ke berbagai wilayah Indonesia, termasuk menjual layanan jaringannya yang menyasar korporasi.
Sementara itu, PT XL Axiata Tbk, emiten telko digital berkode saham EXCL, telah menuntaskan transaksi pengambilalihan aset ServiceCo dari perusahaan afiliasi Link Net pada Jumat, 27 September 2024).
Dengan kata lain, bisnis internet dan pay TV Link Net dengan merek First Media telah diambil alih XL Axiata. Saat ini, penjualan layanan ini kepada ritel dan koorporasi pun dikelola penuh oleh XL Axiata.
Sebelumnya, XL Axiata telah mengumumkan pembelian dan pengambilalihan aset Link Net, semua hak, dan kepentingan atas ServeCo senilai Rp 1,87 triliun yang pembayarannya dilakukan di depan sekaligus.
XL Axiata juga menyewa jaringan HFC/FTTH dan/atau fasilitas Linknet dengan total potensi pembayaran biaya sewa yang mungkin dibayar selama periode efektif sebanyak Rp 11,06 triliun, dengan total nilai transaksi secara keseluruhan Rp 12,94 triliun.
Transaksi XL Axiata atas ServiceCo Link Net itu untuk merespons peluang besar pada bisnis layanan internet gabungan fixed broadband dan mobile broadband (fixed mobile convergence/FMC) di Tanah Air yang terus meningkat dan Indonesia sudah tertinggal. (bdm)