Infodigital.co.id

Grup Sarana Menara Perpanjang Utang dari Bank Mandiri Rp1,5 Triliun

Ilustrsi akad perjanjian kredit. (Dok Sarana Menara)

Jakarta, ID – Dua anak usaha pengembang infrastruktur telekomunikasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk (kode saham TOWR), yakni Protelindo dan Iforte, telah memperpanjang masa utang dari Bank Mandiri Rp1,5 triliun satu tahun ke depan.

PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dan PT Iforte Solusi Infotek (Iforte) telah menantanganinya di Jakarta pada Rabu (27/8/2025). Sementara itu, perusahaan afiliasi PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) berperan sebagai penanggung.

Corporate Secretary Sarana Menara Monalisa Irawan menjelaskan, telah terjadi penandatangan adendum III atas akta perjanjian kredit antara Protelindo dan Iforte sebagai peminjam dan SUPR sebagai penanggung dengan Bank Mandiri sebagai pemberi pinjaman.

“Tanggal kejadian 27 Agustus 2025,” ujar Monalisa, dalam laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia, dikutip InfoDigital.co.id, Kamis (28/5/2025).

Penandatanganan perjanjian kredit senilai Rp1.500.000.000.000 itu merupakan perpanjangan jangka waktu. Para pihak pun telah bersepakat untuk memperpanjang tanggal waktu fasilitas utang sampai 27 Agustus 2026.

Menurut Monalisa, transaksi perpanjangan masa utang itu merupakan transaksi afiliasi, sesuai Peraturan OJK No 42 Tahun 2020, yaitu transaksi sesama perusahaan terkendali yang sahamnya dimiliki paling sedikit 99%.

Seperti diketahui, Protelindo, Iforte, dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk merupakan perusahaan afiliasi yang sahamnya mayoritas dikuasai oleh Sarana Menara.

Namun, transaksi tersebut bukan merupakan transaksi benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam POJK 42 dan bukan merupakan transaksi material.

Sesuai POJK tersebut, transaksi bisa dianggap material jika nilainya melebihi dari 20% ekuitas atau aset sebuah emiten/perusahaan terbuka bersangkutan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Dampak kejadian, informasi, atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Sarana Menara atas transaksi tersebut pun tidak memiliki dampak negatif.

“Transaksi itu tidak berdampak material yang akan merugikan terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan,” pungkas Monalisa.

Pada perdagangan Rabu (27/8/2025), saham TOWR menguat Rp15 (2,36%) ke penutupan Rp650 yang juga merupakan level tertingginya. Saham TOWR dibuka dari Rp640 dan sempat le posisi terendah Rp635. (bdm)

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar

Iklan