Telkomsel Sumbang 74% Pendapatan Telkom

Jakarta, ID – PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) berkontribusi Rp81,4 triliun (74%) terhadap total pendapatan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) Rp109,6 Triliun pada sembilan bulan tahun 2025 yang berakhir pada 30 September.

Kontribusi Telkomsel terbesar di antara lini bisnis lain yang dimiliki Telkom, yakni wholesale and internasional business Rp14,2 triliun, enterprise Rp14,9 triliun, menara telekomunikasi (Mitratel) Rp6,9 triliun, serta bisnis data center dan cloud (sebagian besar NeutraDC) Rp1,4 triliun.

“Kami berfokus pada optimalisasi nilai di segmen-segmen strategis, termasuk konektivitas fiber dan data center, yang menjadi fondasi utama bagi masa depan ekonomi digital Indonesia,” ujar Direktur Utama Telkom Dian Siswarini, dikutip InfoDigital.co.id, Senin (3/11/2025).

Kembali lagi, pada sembilan bulan 2025, Telkomsel, anak usaha Telkom yang menjalankan bisnis/segmen consumer  (mobile dan fixed broadband/FMC), membukukan pendapatan positif Rp81,4 triliun dengan tingkat profitabilitas sehat.

Pendapatan Telkomsel sebagian besar disumbang dari bisnis digital dan kuota data senilai Rp56,34 triliun, selanjutnya bisnis internet dan TV kabel (IndiHome) Rp19,77 triliun, serta jasa telepon dan SMS (legacy) Rp5,26 triliun.

Namun, total pendapatan Telkomsel yang senilai Rp81,37 triliun pada sembilan bulan 2025 turun 4,5% dibandingkan setahun lalu (year on year/YoY) masih Rp85,21 triliun.

Pendapatan Telkomsel yang besar didukung oleh posisinya sebagai pemimpin pasar telekomunikasi Tanah Air. Telkomsel melayani 157,6 juta pelanggan seluler dan 10,3 juta pelanggan IndiHome (internet kabel) yang tumbuh 9,4% YoY.

Pada 2025 hingga kuartal III, Telkomsel membukan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) Rp36,49 triliun, turun 6,6% dibandingkan setahun lalu Rp39,08 triliun. Seiring itu, laba bersih juga turun 12% menjadi Rp14,28 triliun dari setahun lalu Rp16,23 triliun.

Tahun 2025 hingga kuartal III, Telkomsel mengoperasikan 288.295 base transceiver station (BTS), di antaranya yang terdiri atas 235.627 BTS 4G dan 4.009 BTS 5G.

Laba Telkom Turun

Sementara itu, sebagai induk usaha, seiring turunnya kinerja Telkomsel, kinerja pendapatan dan laba bersih Telkom ikut memburuk. Pada 2025 hingga kuartal III, pendapatan Telkom yang senilai Rp109,617 triliun, turun 2,3% dari setahun lalu masih Rp12,22 triliun.

Kemudian, laba bersih Telkom juga turun 10,7% menjadi Rp15,78 triliun dibandingkan sembilan bulan tahun 2024 hingga 30 September masih Rp17,27 triliun.

Walau begitu, Dian menyebut, Telkom menutup kuartal III tahun 2025 dengan kinerja solid dan fundamental bisnis yang sehat. Penurunan kinerja dipengaruhi kondisi makroekonomi yang menantang dan kondisi pasar yang dinamis.

EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) konsolidasi perseroan juga mencapai Rp54,4 triliun dengan margin EBITDA sebesar 49,6%.

Menurut Dian, Telkom akan terus memperkuat fondasi bisnis dengan bertransformasi menuju perusahaan strategic holding yang lebih lean dan efisien yang berorientasi pada service excellence di setiap lini organisasi.

“Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan menghadirkan solusi digital yang relevan dengan kebutuhan pelanggan, sejalan dengan upaya menciptakan pertumbuhan jangka panjang serta memberikan nilai tambah bagi perusahaan seluruh pemangku kepentingan,” pungkas Dian.

Pada perdagangan Jumat (31/11/2025), saham TLKM turun Rp40 (1,23%) ke posisi Rp3.210. Sahamnya dibuka dari Rp3.200, serta sempat ke posisi tertinggi Rp3.250 dan terendah Rp3.150. (bdm)

Kinerja Keuangan PT Telkomsel

Sumber: PT Telkom Indonesia (Perser) Tbk

Satuan dalam miliar rupiah, kecuali tumbuh persen (%)

Kinerja Keuangan PT Telkom Indonesia (Perser) Tbk

Sumber: PT Telkom Indonesia (Perser) Tbk

Satuan dalam miliar rupiah, kecuali tumbuh persen (%)