Bagikan:

Jakarta, ID – Rumor panas menerpa terkait rencana TEMU, raksasa platform perdagangan secara ekektronik (e-commerce) asal China, yang mau mengakuisisi saham PT Bukalapak  Tbk (BUKA) , sehingga menaikkan harga sahamnya.

Saham BUKA menguat Rp 3 (2,08%) ke level penutupan Rp 147 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Selasa (8/10/2024), dengan posisi harga terendah Rp 141 dan tertinggi Rp 51 dari pembukaan Rp 148.

Selasa kemarin, sebanyak 1.476.095.600 saham BUKA diperdagangkan dengan volume transaksi 19.661 kali, serta mencatatkan total nilai perdagangan Rp 216.110.295.800.

Mewakili manajemen, Sekretaris Perusahaan PT Bukalapak Tbk Cut Fika Lutfi pun memberikan tanggapan dan menjelaskan terkait rumor Temu yang mau mengakuisi saham Bukalapak.

“Perseroan tidak mengetahui informasi terkait rencana akuisisi perseroan oleh e-commerce dari TEMU,” ungkap Cut Fika, dalam laporan ke BEI, mengofirmasi rumor kuat yang beradar di pasar itu, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (9/10/2024).

Dia melanjutkan, perseroan akan melakukan keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila menerima informasi yang telah diverifikasi kebenarannya atas rencana akuisisi tersebut.

“Kenaikan harga saham pada 7 Oktober 2024 adalah reaksi pasar atas informasi terkait rencana akuisisi yang belum diverifikasi kebenarannya dan tidak pernah dikonfirmasi oleh manajemen perseroan,” imbuhnya.

Cut Fika pun menegaskan, spekulasi pasar terkait isu rumor TEMU mau mengakuisisi Bukalapak dan berpengaruh ke pergerkaan saham BUKA berada di luar kendali perseroan.

Karena itu, manajemen Bukalapak mengimbau agar para pemegang saham publik dan investor dapat memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan sebelum membuat keputusan investasi terkait perseroan.

“Begitu juga, tidak ada informasi/kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup serta dapat mempengaruhi harga saham perseroan yang belum diungkapkan kepada publik,” pngkas Cut Fika. (bdm)