Infodigital.co.id

RUPSLB Sarana Menara Setujui 5 Miliar Saham Baru

Ilustrasi bisnis PT Sarana Menara Nusantara Tbk yang berkode saham TOWR. (IST)

Jakarta, ID – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Sarana Menara Nusantara Tbk (kode saham TOWR) pada Jumat (25/10/2024) menyetujui rencana penerbitan 5 miliar saham baru (rights issue) dengan nilai Rp 4,5 triliun.

Hal tersebut dilaporkan oleh Corporate Secretary PT Sarana Menara Nusantara Tbk Monalisa Irawan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip InfoDigital.co.id, Selasa (29/10/2024).

“Persetujuan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebesar-besarnya 5 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp 900 sejumlah Rp 4,5 triliun,” ungkap Monalisa, dalam laporannnya kepada BEI.

RUPSLB juga menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut di atas.

Dewan Direksi pun diberikan wewenang untuk menentukan jumlah saham yang dikeluarkan dalam rangka PMHMETD serta menentukan jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan disetor Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan PMHMETD.

Kemudian, menentukan kepastian jadwal HMETD serta menegosiasikan dan menandatangani dokumen-dokumen lain terkait dengan pembeli siaga (sepanjang relevan) dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang dianggap baik.

Pada saat yang sama, RUPSLB juga menyetujui peningkatan modal dasar Sarana Menara dari semula sebesar Rp 1 triliun menjadi Rp 2 triliun serta mengubah dan menyesuaikan pasal 4 ayat 1 dan ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan.

Anggaran Dasar Perseroan, yaitu Pasal 4 ayat 1 mengenai jumlah modal dasar dan ayat 2 mengenai persentase modal ditempatkan dan disetor terhadap modal dasar.

Modal Protelindo

Sementara itu, sudah dijelaskan sebelumnya, perolehan dana dari rights issue Sarana Menara itu akan digunakan untuk modal kerja PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), anak usaha 99% sahamnya dimiliki Sarana Menara.

“Perseroan berencana menggunakan dana hasil HMETD, setelah dikurangi dengan biaya emisi, untuk pembayaran pinjaman dan modal kerja Protelindo, anak perusahaan yang 99% sahamnya dimiliki perseroan,” ungkap Monalisa, Jumat (11/10/2024).

Sementara itu, bagi yang tidak melaksanakan HMETD, kepemilikan pemegang saham perseroan akan terdilusi maksimum 9,12% (tanpa memperhitungkan saham treasury) atau 8,93% (dengan memperhitungkan saham treasury).

Pada perdagangan Senin (28/10/2024), saham TOWR turun Rp 20 (2,52%) ke level Rp 775, dengan harga pembukaan Rp 795, bergerak ke posisi terendah Rp 775 dan tertinggi Rp 800. (bdm)

Komentar

Iklan