Populix: Nilai Transaksi QRIS Lebih dari Rp 3 Juta
Jakarta, ID – Masyarakat di Tanah Air kini mulai terbiasa menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk mendukung transaksi pembayaran.
Sementara itu, pengguna QRIS mengaku penggunaan setidaknya sekali dalam seminggu dengan nilai transaksi tertinggi mencapai hingga lebih dari Rp 3 juta.
Sejak diluncurkan oleh Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia pada Agustus 2019, QRIS kini telah menjadi salah satu inovasi metode pembayaran yang masif digunakan oleh masyarakat Tanah Air.
QRIS pun tak hanya membawa dampak signifikan pada transaksi harian masyarakat, tetapi juga inovasi dalam dunia bisnis.
Hal tersebut terungkap dalam riset terbaru Populix berjudul Understanding QRIS Usage and Its Impact on Daily Transaction. Sebanyak 94% responden pernah menggunakan QRIS untuk transaksi pembayaran dalam satu bulan terakhir, terutama untuk pembelian makanan dan minuman.
“Terlihat, pada hasil riset kami bahwa setengah dari responden menggunakan QRIS setidaknya sekali dalam seminggu dengan nilai transaksi tertinggi mencapai hingga lebih dari Rp 3 juta,” ujar Co-Founder & CEO Populix Dr Timothy Astandu, dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Kamis (4/7/2024).
Menurut dia, hal tersebut menunjukkan tingginya frekuensi dan kenyamanan bertransaksi digital melalui QRIS serta kemampuannya dalam mengakomodasi berbagai jenis kebutuhan pembayaran.
Namun, riset juga menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia (7 dari 10) masih lebih memilih berbelanja di toko fisik (offline).
Meskipun uang tunai masih menjadi metode pembayaran paling umum untuk transaksi offline, QRIS dengan cepat mendapatkan daya tarik, terutama di kalangan pekerja kantoran dan Gen Z.
Setengah dari responden (50%) pun mengaku untuk menggunakan QRIS setidaknya sekali dalam seminggu di toko offline, dengan pekerja kantoran menggunakannya beberapa kali dalam seminggu (36%) dan Gen Z menggunakannya setiap hari.
Penetrasi tinggi tersebut terjadi karena cenderung didorong oleh kemudahan dalam penggunaan (49%), kecepatan transaksi (42%), serta adanya program promosi atau diskon untuk transaksi menggunakan QRIS (33%).
Dompet dan Bank Digital
Sementara itu, dompet digital (e-wallet) dan bank digital menjadi dua platform utama untuk menopang penggunaan QRIS. Selain populer untuk transaksi kecil dengan nominal kurang dari Rp 500 ribu, QRIS dapat menangani pembayaran yang lebih besar.
Responden pun menyatakan pernah melakukan transaksi tertinggi mencapai hingga lebih dari Rp 3 juta, terutama untuk tagihan restoran dan belanja kebutuhan sehari-hari.
Laporan juga mengidentifikasi peluang untuk adopsi QRIS lebih luas di masa depan dengan 56% responden menyatakan akan menggunakan metode pembayaran QRIS jika disediakan oleh penjual.
Bahkan, 73% menyatakan akan lebih sering menggunakannya dan 65% akan mengeluarkan nilai transaksi yang lebih besar di masa depan.
“QRIS memainkan peran kunci dalam memperkuat fondasi ekonomi digital Indonesia, meningkatkan inklusi keuangan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” tutur pungkas Timothy.
Karena itu, peningkatan infrastruktur sangat penting untuk memastikan transaksi yang lancar, cepat, dan aman. (abm)