Infodigital.co.id

Perusahaan Peralatan Telko Terkait Huawei Diselidiki FBI

Kantor Baicells. (Dok Huawei Central)

Jakarta, ID – Biro Investigasi Federal AS (Federal Bureau of Investigation/FBI) dilaporkan telah mulai penyelidikan terhadap Baicells Technologies, sebuah perusahaan peralatan telekomunikasi yang diduga terkait Huawei, perusahaan teknologi global asal China.

Platform Android Headlines pun menyebut langkah tersebut sebagai bagian dari ‘masa yang penuh gejolak’ dalam industri telekomunikasi (telko) di Amerika Serikat (AS).

Sebab, selain kasus Baicells, FBI juga telah bekerja sama dengan operator telko dan penyelengara layanan internet (internet service provider/ISP) untuk menghentikan peretasan yang dilakukan oleh Salt Typhoon, sebuah kelompok yang juga diduga terkait dengan China.

Karena dua kasus tersebut, Badan otoritas di AS kini lebih waspada terhadap perusahaan China dan terkait daripada sebelumnya.

Kembali ke kasus Baicells, kali ini, FBI bersama Departemen Perdagangan AS (US Commerce Department) telah meluncurkan penyelidikan terhadap Baicells, sebuah perusahaan terkait Huawei

“Baicells dikait-kaitkan dengan Huawei karena didirikan oleh mantan eksekutif Huawei pada 2014 dan telah beroperasi di Amerika Serikat sejak tahun 2015,” ungkap sumber Android Headlines, dikutip InfoDigital.co.id, Minggu (19/1/2025).

Perusahaan tersebut merupakan pemasok peralatan telko, termasuk router dan stasiun pangkalan untu wilayah AS. Teknologinya pun telah hadir pada 700 jaringan operator telko seluler komersial di seluruh wilayah Amerika Serikat.

Karena itu, sekarang, FBI dengan melibatkan Departemen Perdagangan AS telah mulai penyelidikan terhadap perusahaan Baicells untuk mengetahui potensi risiko terhadap keamanan nasional.

Keamanan Nasional

Kemudian, mengutip Reuters, pejabat AS terus khawatir bahwa China menggunakan peralatan telko dari perusahaan yang memiliki hubungan dengannya untuk memata-matai warga Amerika Serikat.

Fakta lainnya, Baicells baru saja ditambahkan oleh Pentagon (Markas Besar Departemen Pertahanan AS) ke dalam daftar 134 perusahaan yang diduga memiliki hubungan dengan militer China.

Sementara itu, FBI juga telah memperingatkan para klien Baicells di wilayah negara AS tentang penggunaan peralatan jaringannya selama bertahun-tahun. Badan tersebut pun telah membatalkan kontrak Baicells di Las Vegas tahun 2023.

Selain itu, Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency/CISA) telah mengeluarkan peringatan pada 2023 tentang kerentanan di stasiun pangkalan Nova milik Baicells.

Kerentanan tersebut dapat memungkinkan penyerang/penjahat siber untuk membajak perangkat dari jarak jauh. Sebuah studi Censys September 2024 juga menemukan bahwa antara 28-186 stasiun pangkalan Baicells masih menggunakan firmware yang rentan.

Firmware merupakan perangkat lunak khusus yang terpasang secara permanen pada perangkat elektronik. Jadi, firmware mengacu pada jenis perangkat lunak yang memiliki kestabilan dan kekuatan untuk mengoperasikan perangkat keras.

Bantahan Baicells

Karena semua penyelidikan dan kasus itu, perwakilan Baicells pun mengonfirmasi rencana untuk mengajukan banding atas ‘penunjukan/tudingan’ tersebut yang anggap tidak berdasar.

Baicells pun menampik semua tudingan dari semua otoritas di AS tersebut.

Perusahaan mengklaim tidak memiliki hubungan saat ini dengan China. Perusahaan mengatakan hal tersebut telah terjadi sejak 2019 dan bahwa produknya telah diproduksi di Taiwan selama bertahun-tahun.

Namun, data Bea Cukai AS justru menunjukkan bahwa sebagian besar impor Baicells ke AS sebanyak 92% datang dan berasal dari China atau Hong Kong.

Pejabat AS memang sudah lama tidak ingin memberikan Beijing kemudahan apa pun dalam membobol jaringan telekomunikasinya, terutama di tengah insiden Salt Typhoon.

Sementara itu, AS juga telah menerbitkan sebuah RUU baru-baru yang dapat mempersulit Huawei untuk mendapatkan peralatan pembuat chip, onderdil penting pada banyak perangkat pintar, antar lain smartphone, tablet, komputer, dan lainnya.

Kita juga tampaknya mungkin akan melihat tindakan AS yang lebih keras terhadap pemasok peralatan telekomunikasi China di masa mendatang dilihat dari indikasi tersebut di atas. (dmm)

Komentar

Iklan