Indonesia dan Tiongkok Jajaki Pusat Inovasi AI Asean

Jakarta, ID – Pemerintah Indonesia dan Tiongkok tengah menjajaki pengembangan teknologi kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) dan rencana pendirian pusat inovasi AI bersama di kawasan Asean.
Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Menkomdigi) Meutya Hafid pun telah bertemu Sekretaris Partai Kota Nanning, Provinsi Guangxi, Tiongkok, Nong Shengwen, untuk membahas potensi kerja sama tersebut.
Pertemuan berlangsung di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) itu diharapkan jadi tonggak penting dalam transformasi digital Indonesia dan membuka peluang besar untuk pemanfaatan AI di sektor pertanian dan kota pintar (smart city).
“Kerja sama di bidang infrastruktur digital antara Indonesia dan Tiongkok menjadi yang terbesar di antara kerja sama dengan negara lainnya. Hal ini telah mendukung konektivitas hingga ke pelosok Indonesia melalui teknologi 4G dan 5G,” ungkap Meutya Hafid, dalam pertemuan itu di Kantor Kemkomdigi, Jakarta, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (26/3/2025).
Dia menyatakan minat untuk memperluas kerja sama di bidang AI dengan Kota Nanning sebagai inspirasi berkat keberhasilannya telah menjadi pusat smart city yang berbasis AI di China.
“Kami dapat belajar dari pengalaman Kota Nanning dalam membangun smart city. Selain itu, potensi besar digital startup dan talenta digital di Kota Nanning yang dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan ekosistem digital di Indonesia,” ucapnya.
Menurut Menkomdigi, pengembangan AI di Indonesia juga akan diarahkan untuk mendukung sektor pertanian sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan ketahanan pangan.
“Kami terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai negara, termasuk Tiongkok, dalam mengembangkan teknologi AI. Target kami adalah menciptakan 9 juta talenta digital yang berkapabilitas tinggi di bidang AI pada tahun 2030,” tuturnya.
Sekretaris Partai Kota Nanning Nong Shengwen pun menyampaikan komitmennya untuk mempererat hubungan kedua negara, yakni Indonesia dan China, melalui inovasi teknologi.
“Kami ingin mengundang perusahaan-perusahaan Indonesia untuk berkolaborasi dalam pengembangan teknologi AI di Nanning,” ujarnya.
Nong Shengwen juga menegaskan kesiapan Nanning untuk memberikan dukungan penuh, termasuk kebijakan dan fasilitas, kepada perusahaan-perusahaan Indonesia yang ingin bekerja sama.
“Kami berharap dapat membangun pusat kerja sama dan inovasi AI antara Tiongkok dan Asean di Indonesia, dengan dukungan penuh dari Kementerian Komunikasi dan Digital,” jelasnya.
Pertemuan itu pun menjadi langkah konkret dalam memperkuat hubungan bilateral sekaligus menciptakan solusi inovatif untuk berbagai tantangan industri di Indonesia dan Tiongkok.
Kerja sama itu diharapkan bisa terwujud dan akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan Asean. (bdm)