Pendanaan Startup di Asia Tenggara dan Indonesia di Titik Terendah
Jakarta, ID – Laporan DealStreetAsia dan Kickstart Ventures menyebutkan, pendanaan (funding) bagi perusahaan rintisan berbasis teknologi (startup) di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, mencapai titik terendah pada semester I-2025.
“Paruh pertama tahun 2025 menandai titik terendah siklus investasi ekuitas Asia Tenggara dalam enam tahun terakhir, dengan arus transaksi turun menjadi 229 transaksi dan modal yang masuk merosot jadi US$1,85 miliar,” ungkap DealStreetAsia dan Kickstart Ventures, dalam risetnya, dkutip InfoDigital.co.id, Minggu (28/9/2025).
Dalam perhitungan semester, pendanaan untuk startup di kawasan Asia Tenggara pernah mencapai titik tertinggi/terbesar US$13,84 miliar dari 529 pendanaan pada semester II-2021 ketika mengamuknya pandemi Covid-2021 di seluruh belahan dunia.
Tertinggi pendanaan kedua terjadi pada semester I-2021 dengan nilai pendanaan US$9,58 miliar dari 437 pendanaan, dan tertinggi ketiga, pada semester I-2022 dengan nilai US$9,22 miliar dari 572 pendanaan.
Setelah itu, pendanaan kepada startup di kawasan Asia Tengara terus turun hingga semester I-2025 menjadi hanya US$1,85 miliar dari 229 transaksi pendanaan.
DealStreetAsia dan Kickstart Ventures menganalisis, titik terendah pendanaan tersebut mencerminkan kehati-hatian investor yang berkelanjutan dan standar pendanaan yang lebih tinggi di tengah ketidakpastian makroekonomi.
Hal itu diperparah oleh meningkatnya pengawasan terhadap standar tata kelola di antara startup di kawasan Asia Tenggara agar industrinya menjadi lebih sehat secara fundamental.
Per Kuartal Stabil
Walaupun begitu, ditinjau dari peiode kuartalan, di tengah tren penurunan pendanaan, masuknya pendanaan ke startup di Asia Tenggara pada kuartal II-2025 mulai menunjukkan tanda-tanda stabilisasi.
Hal itu terlihat dari pendanaan modal yang masuk meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi US$1,28 miliar dibandingkan kuartal sebelumnya (kuartal I-2025) senilai US$0,57 miliar.
Hal tersebut menggarisbawahi kembalinya ‘selera risiko secara selektif’, karena perusahaan modal ventura (ventures capital/VC) memusatkan aliran modalnya ke aset yang lebih sedikit tetapi berkualitas lebih tinggi, termasuk proporsi putaran pendanaan tahap akhir yang lebih besar.
“Pemulihan kuartal ke kuartal menunjukkan pasar sedang melakukan kalibrasi ulang, dengan efisiensi modal dan fundamental bisnis yang mendorong keputusan alokasi,” jelas DealStreetAsia dan Kickstart Ventures.
Pendanaan Startup Tahap Awal
Dalam ulasan surveinya, DealStreetAsia dan Kickstart Ventures juga menyebut bahwa kemerosotan pendanaan pada startup yang masih pada tahap awal perkembangan (early-stage) makin dalam pada semester I-2025.
Berdasarkan tahapan pertumbuhan, kontraksi pendanaan paling terasa pada startup tahap awal. Pendanaan hingga Seri B turun menjadi 219 transaksi pada semester I-2025, turun 15,4% dari semester sebelumnya 38%, menandai volume terendah dalam enam tahun terakhir.
Hasilnya, pendanaan startup tahap awal US$1,1 miliar, 29,4% lebih rendah dari periode semester II-2024 US$1,7 miliar. Nilanya hanya seperempat dari puncaknya pada semester I-2022 sempat mencapai US$4,54 miliar.
Hal itu mencerminkan koreksi valuasi dan standar yang lebih ketat untuk mendukung perusahaan yang lebih muda. Ini karena investor mulai memprioritaskan profitabilitas dan efisiensi kas daripada model pertumbuhan dengan segala cara.
Sementara itu, aktivitas pendanaan kepada startup tahap akhir/matang (late-stage), yang mencakup pendanaan Seri C dan seterusnya tampak sedikit lebih baik.
Enam transaksi pendanaan startup kategori late stage ditutup pada kuartal II-2025, sehingga total transaksi di semester pertama menjadi 10, dibandingkan dengan 9 pada semester II-2024.
Hasilnya, pendanaan meningkat 69,7% menjadi US$756 juta pada semester I-2025, meningkatkan dibandingkan semester II-2024 senilai US$0,45 miliar. Namun, nilainya masih terlalu jauh ketika mencapai puncaknya US$9,82 miliar pada semester II-2021.
Peningkatan tersebut menandakan bahwa modal masih tersedia bagi startup yang matang (tahap akhir), mampu menunjukkan skala, fundamental yang kuat, serta jalur keluar bisnis yang jelas. (bdm)
Pendanaan Startup di Asia Tenggara
Periode | Pendanaan (US$ Miliar) | Jumlah Transaksi |
Semester I-2021 | 9,56 | 437 |
Semester II-2021 | 13,84 | 529 |
Semester I-2022 | 9,44 | 572 |
Semester II-2022 | 7,13 | 455 |
Semester I-2023 | 3,61 | 392 |
Semester II-2023 | 4,21 | 314 |
Semester I-2024 | 2,33 | 365 |
Semester II-2024 | 2,22 | 268 |
Semester I-2025 | 1,85 | 229 |
Sumber: DealStreetAsia dan Kickstart Ventures, September 2025
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now