Trump Fasilitasi Akuisisi TikTok US$14 Miliar
Jakarta, ID – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald J Trump telah menandatangani perintah eksekutif (executive order) yang menyetujui akuisisi operasi TikTok di AS oleh sekelompok investor AS.
Sementara itu, Wakil Presiden AS JD Vance menyampaikan bahwa nilai kesepakatan ekuisisi platform digital untuk berbagi video pendek khusus untuk TikTok AS itu sekitar US$14 miliar.
TikTok diminta untuk melepaskan bisnisnya atau dilarang di AS melalui undang-undang keamanan nasional yang awalnya ditandatangani oleh mantan Presiden Joe Biden, presiden sebelum Trump.
Portal TechCrunch melaporkan, Perintah eksekutif Trump pada dasarnya melarang Jaksa Agung atau Departemen Kehakiman AS menegakkan hukum yang dikeluarkan Biden itu selama 120 hari ke depan sambil menunggu rencana divestasi TikTok yang diajukan kepada Presiden Trump dieksekusi.
Sementara itu, pemilik TikTok yang asal China, ByteDance, belum secara terbuka mengakui kesepakatan atau menerima dokumen perintah eksekutif dari Presiden Trump.
Tetapi, pada 19 September, ByteBance telah mengeluarkan pernyataan bahwa pihaknya akan bekerja sesuai dengan hukum yang berlaku untuk memastikan TikTok tetap tersedia untuk pengguna Amerika melalui TikTok AS.
Di sisi lain, Trump mengatakan bahwa Presiden China Xi Jinping telah berbicara kepadanya dan memberinya persetujuan atas akuisisi TikTok AS oleh investor AS.
“Saya berbicara dengan Presiden Xi, kami memiliki pembicaraan yang baik. Saya mengatakan kepadanya apa yang kami lakukan, dan dia berkata, lanjutlah dengan itu,” kata Trump, dalam briefing dengan wartawan, Kamis (25/9/2025) waktu AS.
Perintah Trump tersebut menyatakan bahwa operasi TikTok di AS akan membentuk dewan direksi baru, serta algoritma rekomendasi aplikasi, kode sumber, dan sistem moderasi konten akan ditransfer ke kontrol pemilik baru di AS.
Berdasarkan ketentuan kesepakatan, perusahaan teknologi Oracle akan mengawasi operasi keamanan aplikasi dan menyediakan layanan komputasi untuk TikTok AS.
“Ini dimiliki oleh orang Amerika, dan orang Amerika yang sangat canggih. Ini akan menjadi Amerika dioperasikan sepanjang jalan,” jelas Trump.
Gabungan Investor
Trump mengatakan bahwa Oracle akan menjadi salah satu investor AS di TikTok AS, tetapi tidak mengungkapkan daftar lengkap pemilik dan investor baru lain yang terlibat.
Sementara itu, CNBC menyebutkan bahwa Oracle, Silver Lake, dan MGX yang berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab akan mendapatkan 45% saham di perusahaan TikTok AS.
“Kesepakatan ini benar-benar berarti orang Amerika dapat menggunakan TikTok tetapi benar-benar dengan lebih percaya diri daripada di masa lalu. Karena, data mereka aman dan tidak akan digunakan sebagai senjata propaganda seperti sebelumnya,” tutur Vance.
Selama briefing, Trump juga mengatakan bahwa setiap kelompok, setiap filosofi, setiap kebijakan akan diperlakukan dengan adil, setelah ditanya apakah algoritma akan menampilkan konten terkait MAGA setelah kesepakatan TikTok AS.
Pekan lalu, Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang memperpanjang batas waktu ByteDance akan melepaskan operasi TikTok di AS atau dilarang. Ini menandai keempat kalinya Trump memperpanjang batas waktu.
Trump memprakarsai dorongan untuk melarang TikTok di AS pada 2020, dan gagasan ini kemudian menerima dukungan bipartisan pemerintahan Biden. Pada intinya, TikTok akan tetap diperbolehkan beroperasi di AS dengan syarat diakuisisi pengusaha AS. (dmm)
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now