Infodigital.co.id

Telegram Hadirkan Verifikasi Akun Pihak Ketiga

Ilustrasi pemilik akun Telegram verifikasi akun pihak lain., (Dok Telegram)

Jakarta, IDTelegram, platform perpesanan global milik dari Pavel Durov asal Rusia, telah meluncurkan pembaruan pertamanya pada awal tahun 2025 ini. Salah satunya, metode/fitur baru verifikasi untuk akun pihak ketiga.

Menurut TechCrunch, Telegram telah menambahkan metode verifikasi akun baru yang didukung oleh pihak ketiga, kemampuan untuk mengubah hadiah menjadi non-fungible token (NFT), dan filter pencarian pesan baru.

Aplikasi obrolan ini telah memiliki program untuk memverifikasi tokoh masyarakat dan organisasi. Dan terkini, platform telah meluncurkan proyek untuk memungkinkan otoritas pihak ketiga yang telah diverifikasi, seperti regulator kualitas pangan atau konsorsium pendidikan, untuk memverifikasi akun pihak lain.

Selanjutnya, akun yang diverifikasi oleh pihak ketiga pun akan memiliki logo baru di samping nama, dan bukan tanda centang biru ya.

“Platform terdesentralisasi untuk verifikasi tambahan ini akan membantu mencegah penipuan dan mengurangi misinformasi, dengan solusi proaktif unik yang menetapkan standar keamanan baru untuk platform sosial,” ungkap Telegram, dalam sebuah postingan blog-nya, dikutip InfoDigital.co.id, Sabtu (5/1/2024).

Sementara itu, orang atau organisasi yang ingin diautentikasi harus pun terlebih dahulu menjalani verifikasi dan melengkapi aplikasi agar memenuhi syarat untuk menerima tanda terverifikasi.

Walau begitu, Telegram menyebut bahwa entitas dapat menggunakan Bot API-nya untuk menetapkan atau menghapus verifikasi.

Caranya agak mirip di platform X, yakni organisasi yang memberi verifikasi dan memverifikasi akun afiliasinya.

Selanjutnya, akun afiliasi akan memiliki logo organisasi di profilnya setelah diverifikasi.

Fitur Lainnya

Pada saat yang sama, Telegram juga meluncurkan cara untuk mengubah hadiah menjadi NFT dengan latar belakang dan ikon khusus.

Pengguna Telegram pun kini dapat mengirim hadiah dengan menggunakan Telegram Stars, yang dapat dibeli melalui aplikasi, atau melalui situs Fragment dengan menghubungkan dompet kripto TON-nya.

Telegram menyebutkan, pengguna akan dapat memperdagangkan NFT di berbagai platform.

Namun, Telegram juga mengenakan biaya kepada pengguna untuk meningkatkan hadiahnya menjadi barang koleksi guna menutupi biaya transaksi blockchain.

Telegram telah menggunakan mata uang kripto untuk monetisasi kreator konten serta untuk pembayaran di platform untuk gim dan aplikasi mini.

Sementara itu, Telegram juga telah meluncurkan fitur reaksi emoji untuk pesan layanan, seperti seseorang yang bergabung dengan grup dan filter pencarian baru untuk obrolan pribadi, obrolan grup, dan saluran. (dmm)

Komentar

Iklan