Infodigital.co.id

Siap-siap, Tarif MyRepublic Naik Mulai Desember 2024

Logo layanan internet MyRepublic. (MyRepublic)

Jakarta, ID – MyRepublic, penyedia layanan internet berbasis kabel serat optik (fixed broadband) bagian dari Grup Sinar Mas, melayangkan surat pemberitahun terkait rencana kenaikan tarif baru pad Desember 2024 kepada para pelanggan.

“Terima kasih atas kepercayaan Bapak/Ibu tetap menggunakan layanan MyRepublic #WiFiTerbaik. Kami informasikan mulai tagihan bulan Desember 2024, akan terdapat penyesuaian harga Rp15.909 per bulan (belum termasuk pajak pertambahan nilai/PPN),” ungkap manajemen MyRepublic, dalam suratnya, dikutip InfoDigital.co.id, Kamis (28/11/2024).

Tarif baru kemungkinan bervariasi bagi pelanggan. Karena, penaikan tarif tersebut diberlakukan bagi konsumen yang sebelumnya telah berlangganan dengan tarif lama Rp348.600 per bulan.

Menurut manajemen MyRepublic, penyesuaian harga baru mulai Desember 2024 itu dilakuan guna terus menjaga kualitas layanan secara berkesinambungan.

Selain itu, manajemen MyRepublic juga mengabarkan kemungkinan penaikan tarif internetnya lagi tahun 2025 jika pemerintah jadi menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% mulai 1 Januari 2025.

“Serta kami informasikan, per tanggal 1 Januari 2025 akan terdapat perubahan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan,” ungkap manajemen MyRepublic.

Tarif di Indonesia

Sementara itu, menurut Cable, lembaga pemeringkat, konsultan industri telekomunikasi dan platform  global yang berbasis di Inggris, tarif fixed broadbrand di Indonesia (RI) masuk dalam kategori sedang pada urutan ke-5 di kawasan Asia Tenggara dari total 11 negara dan urutan ke-66 di dunia dari 223 negara pada 2024.

Rata-rata tarif paket dari semua operator penyelenggara internet (internet service provider/ISP) kabel di Tanah Air disebut Rp453.999 atau setara dengan US$28,05 per bulan.

Tarif tersebut juga justru sedikit lebih mahal dibandingkan tahun 2023 karena menyesuaikan pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS yang melemah. Pada tahun lalu, rata-rata tarif internet Rp437.760 atau senilai US$28,57 per bulan.

Sementara itu, kembali pada pemantauan 2024, rata-rata tarif fixed broadband termurah di Asia Tenggara ditempati oleh negara Vietnam yang juga masuk pada urutan ke-7 secara global US$8,72, atau turun dari tahun sebelumnya US$10,99 setiap bulan.

Di sisi lain, tarif internet kabel termahal atau pada peringkat ke-11 di kawasan ini ditempati oleh negara Timor Leste dengan rata-rata tarif US$107,33 per bulan pada 2024, atau masih sama dengan setahun sebelumnya, 2023. (bdm)

Komentar

Iklan