Jakarta, ID – PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau INTI Group, bersama anak perusahaannya, yaitu PT INTI Konten Indonesia (PT INTENS), bangun 500 stasiun monitoring frekuensi radio (SMFR) transportable milik Kemenkominfo.
INTI pun menggandeng mitra berskala global PT Rohde Schwarz Indonesia. SMFR dengan nama INTI MONFR400 tersebut pun ditargetkan bisa diimplementasikan pada 500 lokasi wilayah seluruh Indonesia pada 2029.
INTI MONFR400 merupakan perangkat untuk memantau frekuensi radio serta menentukan arah atau lokasi dari sinyal pemancar radio.
Perangkat ini berfungsi untuk memantau penggunaan dan okupansi spektrum frekuensi radio (SRF) sekaligus menganalisis berbagai jenis transmisi radio dan memastikan gelombang radio yang efisien dan aman.
Direktur PT INTENS Rizqi Ayunda Pratama mengatakan, langkah itu menjadi tonggak penting dalam upaya INTI untuk berkontribusi terhadap pengembangan infrastruktur telekomunikasi nasional.
“Dengan tingkat TKDN (tingkat komponen dakan negeru) yang tinggi, produk ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global, tetapi juga mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan telekomunikasi,” ungkap Rizqi, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (16/10/2024).
Tahap Awal
Pada tahap awal, Kemenkominfo telah membeli 8 unit SMFR portable dan 3 unit Argus Software melalui e-Katalog pada 25 September 2024. INTI akan menempatkan SMFR di 3 Balai Monitor SFR atau tujuh titik lokasi Indonesia.
Tiga SMFR akan dibangun di Balai Monitor SFR Kelas I Denpasar, yakni di Kabupaten Karangasem, Kabupaten Bangli, Kabupaten Buleleng.
Dua SMFR dibangun di Balai Monitor SFR Kelas II Aceh, yaitu Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh. Terakhir, 2 SMFR dibangun di Balai Monitor SFR Kelas II Palu, yakni di Kota Palu dan Kabupaten Morowali.
“Pilot project ini akan menjadi awal yang baik bagi INTI Group untuk terlibat secara langsung dalam national supply chain,” ungkap Rizki.
Dia pun mengaku optimistis dapat mendukung target Kemenkominfo untuk mengimplementasikan SMFR Transportable dengan potensi 500 area di Indonesia untuk dimonitor. (bdm)