Jakarta, ID – Menjelang kurang dari 4 bulan penghabisan tahun 2024, The Fed, The European Central Bank/ECB, dan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan. Lalu, investasi apa saja yang menarik di tengah penurunan suku bunga acuan tersebut?
Era suku bunga rendah dimulai setelah sejumlah bank sentral mulai turunkan suku bunga acuan di sisa 2024 ini. Terbaru, Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, turunkan suku bunga acuan 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,0%, Rabu (18/9/2024) waktu AS.
Pemangkasan suku bunga itu dilakukan seiring kondisi inflasi yang mendekati target 2%. Bank Indonesia (BI) juga memangkas BI rate 25 bps menjadi 6% pada Rabu (18/9/2024).
Pekan lalu, Bank Sentral Eropa (The European Central Bank/ECB) juga telah terlebih dahulu melonggarkan kebijakan moneter dengan memangkas suku bunga simpanan 25 bps menjadi 3,50%.
Chief Investment Officer PT Inovasi Finansial Teknologi (Makmur) Stefanus D Winarto menyebut, kebijakan suku bunga bank sentral menjadi faktor utama yang mempengaruhi tingkat likuiditas dan sentimen di pasar modal.
“Akibatnya, naik atau turunnya suku bunga acuan akan mempengaruhi kinerja portofolio investasi, tak terkecuali reksa dana. Ketika suku bunga turun, harga obligasi akan cenderung naik, begitu juga sebaliknya,” ungkap Stefanus, dikutip InfoDigital.co.id, Senin (23/9/2024).
Seiring itu, penurunan suku bunga acuan akan menyebabkan suku bunga tabungan dan deposito di perbankan menjadi kurang menarik. Kondisi ini akan membuat investor mencari instrumen investasi yang bisa menghasilkan return yang lebih tinggi.
Investasi yang Menarik
1.Obligasi
Di tengah rendahnya suku bunga, menurut Stefanus, investasi pada instrumen obligasi lebih menarik dibandingkan menaruh uangnya di deposito. Karena, obligasi berpotensi menghasilkan return lebih tinggi dibandingkan deposito saat suku bunga turun.