GoTo Masih Merugi Rp 4,53 Triliun
Jakarta, ID – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, berkode saham GOTO, masih merugi bersih Rp 4,53 triliun pada 2024 hingga September (kuartal III). Namun, kerugian turun Rp 5,05 triliun (52,71%) dari periode sama tahun sebelumnya (year on year/YoY) Rp 9,59 triliun.
Grup GoTo, ekosistem digital terbesar di Indonesia, membukukan nilai transaksi kotor (gross transaction value/GTV inti meningkat 74% YoY menjadi Rp 72,0 triliun. Sementara itu, GTV Grup naik 37% YoY menjadi Rp 137,4 triliun.
Pendapatan bruto Grup GoTo pun tumbuh 34% YoY menjadi Rp 4,7 triliun. EBITDA Grup yang disesuaikan juga berbalik positif dengan menyentuh angka tertinggi barunya Rp 137 miliar dari periode yang sama tahun lalu merugi Rp 559 miliar.
Kinerja GoTo terus membaik dan cukup kuat kali ini karena ditopang oleh pertumbuhan pengguna bulanan (monthly transacting users) yang mencapai 21% YoY di seluruh ekosistem.
“Kami senang dapat melaporkan lagi kinerja kuat GoTo pada kuartal ini, dengan semua lini bisnis bergerak optimal seiring dengan percepatan bisnis,” ungkap Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo, dalam keterangannya, dikutip InfoDigital.co.id, Kamis (31/10/2024).
Patrick pun mengklaim bahwa strategi yang dijalankan GoTo berhasil dijalankan dengan baik karena setiap bagian ekosistem dapat memberikan nilai tambah kepada unit bisnis lainnya.
“Sebuah model yang makin membuahkan hasil seiring dengan upaya kami secara agresif mendapatkan pengguna baru dan meningkatkan profitabilitas di seluruh bisnis yang berkembang pesat,” tuturnya.
Bisnis Berkembang
Direktur Keuangan Grup GoTo Simon Ho menambahkan, bisnis GoTo berkembang pesat terutama untuk segmen fintech diikuti langkah terus berhati-hati dalam mengelola beban. Hal ini tercermin dalam pertumbuhan top-line dan perbaikan bottom-line, baik di level unit bisnis maupun grup.
“Hasil kuartal ketiga ini menandai pencapaian perbaikan EBITDA yang disesuaikan dalam sembilan kuartal berturut-turut dari tahun ke tahun,” tutur Simon.
Dia pun berharap dapat terus mendorong pertumbuhan bisnis GoTo dalam beberapa bulan mendatang sambil melakukan penghematan biaya lebih lanjut dan memperkuat upaya perbaikan bottom-line.
“Kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai target EBITDA Grup yang disesuaikan impas untuk keseluruhan tahun,” ungkapnya, yakin.
Dampak dari terus membaiknya kinerja keuangan, beban kas rutin tetap Grup GoTo turun 3% YoY dan biaya kas perusahaan yang dilaporkan juga menurun 37% dari tahun ke tahun.
GoTo pun mampu mempertahankan posisi kas dan neraca yang solid. Per 30 September 2024, perseroan memiliki Rp 21 triliun, atau US$ 1,39 miliar, dalam bentuk kas, setara kas, dan deposito jangka pendek.
Pada perdagangan Rabu (30/10/2024), saham GOTO menguat Rp 1 (1,43%) ke posisi penutupan Rp 71. Saham GOTO dibuka dengan harga Rp 70, kemudian bergerak ke level terendah Rp 69 dan tertinggi Rp 71. (dmm)