Infodigital.co.id

Google Pindahkan Produksi Pixel dari Vietnam ke India

Kantor Google di New York, AS. (Dok Blog Google)

Jakarta, IDGoogle, raksasa teknologi global asal Amerika Serikat (AS), tengah mempertimbangkan pemindahan fasilitas produksi smartphone Pixel dari Vietnam ke India menyusul dampak rencana penerapan tarif impor timbal balik/balasan Presiden AS Donal J Trump.

Tentu saja, langkah Google tersebut mengikuti Apple yang juga tengah persiapan untuk memindahlan fasilitas produksi smartphone iPhone dari China ke India karena ancaman pemberlakuan tarif impor timbal balik 34-125% dari Trump.

Meskipun saat ini sedang berada di tengah jeda tarif impor 90 hari sejak awal April 2025, itu tidak berarti perusahaan-perusahaan AS tidak harus bekerja keras untuk menyelamatkan usahanya karena tak ingin ada guncangan rantai pasokan ke industri andalannya di luar negeri.

Saat ini, Pemerintah Trump memang masih menerapkan tarif impor dasar 10% untuk Vietnam dan negara lainnya secara keseluruhan.

Namun, China tetap dikenakan tarif impor hingga 125% karena saling berbalas, kecuali untuk produk elektronik smartphone dan komputer yang buatan AS tak ada kenaikan, walaupun juga disebut hanya sementara.

Namun, tarif timbal balik yang asli ke 46% kemungkinan akan berlaku kembali bagi Vietnam setelah jeda 90 hari jika negosiasi gagal. Begitu juga, ada kemungkinan berlaku tarif baru semikonduktor, yang juga akan menyangkut untuk smartphone dan komputer.

Laporan The Economic Times pun menyebut bahwa sebuah sumber mengungkapkan, Google ingin memindahkan lini produksi telepon pintarnya dari Vietnam dan ke India, khususnya unit Pixel yang akan dikirimkan ke AS.

“Google ingin pindahkan lini produksi smartphone Pixel dari Vietnam dan ke India, khususnya untuk unit yang akan diekspor ke AS,” ungkap sumber, dikutip InfoDigital.co.id, Minggu (27/4/2025).

Untuk tujuan itu, raksasa mesin pencarian pintar itu pun dilaporkan tengah berbicara dengan mitra manufakturnya, Foxconn dan Dixon Technologies, tentang rencana relokasi sebagian produksi Pixel dari Vietnam ke India.

Google juga berbicara dengan beberapa pemasoknya tentang pembuatan komponen di India, seperti pengisi daya, sensor sidik jari, baterai, dan penutup (casing).

Saat ini, sebagian besar komponen yang digunakan untuk membuat varian Pixel buatan India masih diimpor dari Vietnam.

Hindari Harga Mahal

Google, seperti perusahaan AS lainnya, pun tengah terancam membayar tarif impor timbal balik tinggi atas produk buatannya dari luar negeri setelah jeda 90 hari habis dan jika gagal ada kesepakatan dengan negara mitra.

Sebagai dampaknya lebih lanjut, mereka pun terpaksa akan harus menaikkan harga produknya di AS untuk berbagi beban tarif impor dengan konsumen.

Hal itu pun sempat dilakukan Google untuk unit Pixel yang diimpor dari Vietnam ketika sempat harus membayar tarif impor 46%. Walau kemudian, harga dikembalikan ke dasar lagi 10% ketika Pemerintah Trump menunda tarif timbal balik 90 hari.

Karena itu, Google harus benar-benar memindahkan sebagian besar fasilitas produksinya dari negara Vietnam jika ingin meningkatkan produksi Pixel di India dan relatif terbebas dari tarif impor tinggi.

Kemudian, Pixel bisa diekspor ke AS dengan tarif lebih rendah dibandingkan dari Vietnam. AS sempat memberlakukan tarif impor imbal balik 27% untuk India dibandingkan 46% ke Vietnam, sebelum jeda 90 hari.

Saat ini, Google diketahui juga hanya merakit berkisar 43.000-45.000 unit smartphone Pixel di India dan khusus ditujukan untuk pasar India setiap bulan.

Angka itu tentu jauh lebih sedikit dari jumlah unit yang perlu diproduksi jika India akan didorong untuk memenuhi meningkatnya permintaan negara AS atas lini ponsel Pixel. Angka ini diperkirakan naik tahun 2026 seiring peluncuran Pixel 10.

Ikuti Apple

Kita semua tahu bagaimana pajak tiga digit 34-125% yang diberlakukan pada produk yang diimpor dari China ke AS dapat mengakibatkan harga iPhone naik jauh, walau kemudian, produk smartphone dan komputer masuk pengecualian.

Pengecualian tarif timbal balik produk smartphone dan komputer dari China saat ini dari kebijakan Presiden Trump mungkin dapat menyelamatkan konsumen AS untuk mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli iPhone 17 Pro atau iPhone 17 Pro Max yang diproduksi di China.

Namun, Trump juga telah mengatakan bahwa pada akhirnya tidak akan ada pengecualian tarif impor bagi produk China, termasuk untuk smartphone dan komputer.

Belum lagi, Trump  mempertimbangkan pengenaan tarif pada semikonduktor yang diimpor ke AS, sehingga  akan memengaruhi semua harga smartphone yang dikirim ke Amerika Serikat, termasuk iPhone dari China.

Faktanya, tidak seorang pun, termasuk Trump, yang tahu bagaimana ‘kegagalan tarif tersebut’ akan berakhir. Selain Apple, Google juga menghadapi masalah tarif impor yang kurang-lebih sama.

Karena itu, setelah selama beberapa tahun terakhir nyaman di Vietnam, Google, anak perusahaan Alphabet, pun akhirnya akan memindahkan produksi smartphone Pixel dari Vietnam ke India. (bdm)

Komentar

Iklan