China Sepakat TikTok Diambil Alih AS
Jakarta, ID – Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut telah menyepakati TikTok akan diambil alih oleh investor AS khusus untuk operasional yang di AS.
Menurut Menteri Keuangan Scott Bessent, sejak September lalu, Xi Jinping dan Trump telah mencapai ‘kerangka kerja’ kesepakatan TikTok selama diskusi di Madrid, Spanyol.
Kemudian, Trump pun telah menandatangani perintah eksekutif untuk memfasilitasi transaksi tersebut.
Dalam penampilan di CBS ‘Face the Nation’, Minggu (26/10/2025) pagi waku AS, dikutip TechCrunch, Bessent mengatakan AS dan China telah mencapai ‘kesepakatan akhir tentang TikTok’.
“Kami mencapai satu kata di Madrid, dan saya percaya bahwa sampai hari ini, semua rincian ‘dirapikan’, dan transaksi akan diselesaikan kedua pemimpin (Trump dan Xi Jipning) di Korea, Kamis (30/10/2025),” kata Bessent.
Dia menolak untuk membahas rincian perjanjian. Namun, Pemerintah AS disebutnya membuat China setuju untuk menyetujui transaksi, dan berhasil mencapainya hanya dalam dua hari.
Sebelumnya, Trump telah berulang kali memperpanjang ‘batas waktu undang-undang’ yang mengharuskan pemilik TikTok, ByteDance, untuk menjual aplikasinya, atau akan dilarang di AS.
Berdasarkan ketentuan perintah eksekutif Trump, operasi TikTok di AS, termasuk algoritma rekomendasinya, kode sumber, dan moderasi konten, akan berada di bawah kendali dewan direksi baru AS, dengan Oracle bertanggung jawab atas operasi keamanan.
Oracle (yang dipimpin oleh sekutu Trump, Larry Ellison), Fox Corp (pemilik Fox News), Andreessen Horowitz, dan Silver Lake Management dilaporkan akan menjadi investor dalam usaha patungan baru tersebut, dengan partisipasi Fox yang dikonfirmasi oleh Trump.
Kesepakatan Dagang
Sementara itu, Senin (27/10/2025) hari ini, Bessent kembali membuat komentar bahwa negosiator perdagangan Cina dan AS juga telah mencapai kerangka kerja untuk kesepakatan tentang tarif dan masalah perdagangan lainnya.
Negosiator perdagangan AS Jamieson Greer mengatakan kepada wartawan bahwa komditas mineral tambang tak tercakup dalam diskusi kesepakatan dagang dengan China dan belum tahun akan ditentukan seperti apa.
Sebelumnya, China telah mengatakan akan memperketat control ekspor atas komoditas mineral tambang yang sangat penting untuk pembuatan semikonduktor dan produk teknologi lainnya.
“Kami berbicara tentang memperluas gencatan senjata, kami berbicara tentang tanah jarang, tentu saja, kami berbicara tentang semua jenis topik,” pungkas Greer. (bdm)
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now



