Infodigital.co.id

BSSN dan NCO Jepang Jajaki Kerja Sama Keamanan Siber

BSSN dan NCO Jepang jajaki peningkatan kerja sama. (Dok BSSN)

Jakarta, ID – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melakukan bilateral meeting dengan National Cybersecurity Office (NCO) Jepang untuk menjajaki peningkatan kerja sama keamanan siber pada pekan lalu.

Kegiatan BSSN dan   NCO Jepang tersebut bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi strategis kedua negara, Indonesia dan Jepang, dalam mengantisipai dan menghadapi ancaman siber global.

BSSN dan NCO Jepang pun berbagi pandangan, pengetahuan, serta praktik terbaik dalam kerangka regulasi dan pengembangan kapasitas bersama untuk melindungi infrastruktur informasi vital di kedua negara.

Pada pertemuan itu, delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Strategi Keamanan Siber dan Sandi BSSN Sigit Kurniawan. Sedangkan delegasi Jepang dipimpin oleh Counselor of NCO Takahiro Tanaka.

Saat pertemuan berlangsung, delegasi Jepang menyampaikan perkembangan perubahan struktur organisasi National Center of Incident Readiness and Strategy for Cybersecurity (NISC) menjadi NCO.

Jepang juga berterima kasih kepada Indonesia yang menjadi tuan rumah dalam pagelaran Critical Information Infrastructure Protection (CIIP) Workshop 2025 dan 3rd Asean-Japan Working Group Meeting.

Sigit Kurniawan pun menyampaikan apresiasi kepada Jepang yang telah melakukan kerja sama selama ini bagi perkembangan keamanan siber, baik di Indonesia maupun kawasan.

“Kami pun berharap kerja sama ini dapat terus ditingkatkan di masa yang akan dating,” tutur Sigit, dikutip InfoDigital.co.id.

Bilateral meeting tersebut membahas tren keamanan siber terkini dan inisiatif pemerintah, pokok bahasan Working Group Meeting, serta kerja sama dan kolaborasi di masa mendatang antara pemerintah Indonesia dan Jepang di bidang keamanan siber.

Ketahanan Ruang Siber

Sementara itu, BSSN, melalui Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Dr Sulistyo, SSi, ST, MSi menegaskan bahwa penguatan ekosistem keamanan siber nasional menjadi sebuah keharusan, bukan lagi pilihan.

Menurut dia, kesadaran, kesiapan, dan ketahanan digital di Tanah Air sudah menjadi kunci dalam menjaga kedaulatan dan keamanan bangsa di dunia maya.

Menurut Sulistyo, digitalisasi yang pesat telah menghadirkan berbagai inovasi dan kemudahan. Namun, di sisi lain, hal ini juga membuka celah ancaman siber yang makin kompleks.

“Data kini menjadi komoditas paling berharga, dan serangan siber tidak hanya menyasar individu, tetapi juga institusi vital negara, infrastruktur kritis, serta stabilitas sosial dan ekonomi,” ujar dia. (bdm)

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar

Iklan