Infodigital.co.id

Awas, Marak Phishing Iming-imingi Aset Kripto

Akun penipu aset kripto. (Dok Vaksincom)

Jakarta, ID – Pakar dan konsultan keamanan siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengingatkan kepada masyarakat di Tanah Air untuk berhati-hati dengan maraknya phishing penipuan yang memberikan  akun dan aset kripto.

Phishing sendiri merupakan salah satu dari jenis serangan siber. Phishing bisa diartikan merupakan upaya penjahat siber untuk mencuri data pribadi dengan mengirimkan tautan dan identitas palsu, atau menyamar sebagai institusi yang sah.

Aksi mereka lalukan untuk mencuri data terkait keuangan guna menangguk keuntungan, mulai dari kata sandi (termasuk akun kripto), nomor kartu kredit, detail rekening bank, dan informasi rahasia lain dari individu maupun perusahaan.

“Harapkan dolar AS dari langit, tunai di tangan dilepaskan. Hati-hati jika Anda menerima kiriman pesan dari orang tidak dikenal yang berbunyi seperti di bawah ini,” ungkap Alfons, dikutip InfoDigital.co.id, Jumat (28/2/2025).

Dia pun memberikan contoh dari narasi pelaku yang mengirimkan pesan adanya aset kripto terakhir yang diserahkan kepada calon korban. Sebagai pesan tambahan, calon korban menggugah perasaan calon korban agar  menjaga dengan baik anak pelaku sebagai kompensasi.

“Tolong jangan hubungi saya lagi di masa depan. Saya telah memulai sebuah keluarga baru dan saya tidak ingin keluarga saya diganggu. Akun:jaka34 Kata Sandi:yan677 Saldo USDT: 9,692,543.00,” ungkap pelaku.

Pesan yang dikirimkan langsung ke akun calon korban tersebut tentu memberikan informasi menarik dan menggugah perasaan, serta seolah menunjukkan kebaikan hati pelaku kejahatan phishing.

Apalagi, pelaku memberikan kredensial akun kripto lengkap dengan alamat situs broker kripto (crypto exchange) miliknya yang jika dikunjungi dan dibuka akan memberikan informasi aset kripto fantastis lebih dari Rp150 miliar kepada korban.

Hal pertama yang terlintas dalam benak calon korban ketika menerima pesan itu tentu akan sangat menarik dan menggiurkan sekali karena diberikan aset ratusan miliar rupiah untuk dipindahkan ke akun kriptonya.

“Jika Anda tergiur, maka disitulah awal bencana. Bukannya Anda mendapatkan aset kripto tersebut, melainkan uang yang Anda cari dengan susah payah rela dikirimkan demi untuk mendapatkan impian ratusan miliar yang sebenarnya akun bodong di dalam broker kripto bodong,” ungkap Alfons.

Kemudian, ada juga phishing lainnya (direct message) yang dikirimkan oleh pelaku seakan-akan seorang ayah memberikan warisan besar kepada anaknya.

Ibarat rich dad yang memberikan warisan terakhir kepada anaknya dalam bentuk aset kripto yang tinggal menunggu dicairkan bagi siapa pun yang mengetahui kredensial akun kripto tersebut.

Halaman: 1 2
Komentar

Iklan