Infodigital.co.id

85.908 Phishing Sasar Bisnis di Indonesia

Serangan phishing bisnis di Asia Tenggara 2024. (Dok Kaspersky)

Jakarta, IDKaspersky, konsultan dan penyedia solusi sekuriti siber global asal Rusia, menemukan 534.759 serangan phishing keuangan kepada bisnis/perusahaan di wilayah Asia Tenggara pada 2024. Sebanyak 85.908 di antaranya menyerang bisnis di Indonsia.

Pada 2024, solusi keamanan bisnis Kaspersky berhasil memblokir lebih dari 0,5 juta upaya untuk mengklik tautan phishing keuangan (financial phishing) pada perangkat bisnis di Asia Tenggara.

Phishing keuangan secara khusus menargetkan perbankan, sistem pembayaran, dan pengecer daring. Ini termasuk penyebaran situs web palsu yang dirancang untuk meniru platform pembayaran terpercaya yang bertujuan menipu pengguna agar mengungkapkan informasi keuangannya.

“Banyaknya upaya phishing keuangan yang kami deteksi pada perangkat bisnis di Asia Tenggara sangat mengkhawatirkan,” ujar General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky Yeo Siang Tiong, dikutip InfoDigital.co.id, Senin (10/3/2025).

Menurut dia, kawasan Asia Tenggara telah menjadi hotspot bagi penjahat dunia maya karena ekonomi digitalnya yang sedang berkembang pesat dan diproyeksikan mencapai US$1 triliun tahun 2030.

“Jelas bahwa penjahat dunia maya mengeksploitasi adopsi digital yang cepat di kawasan ini dan perusahaan harus tetap waspada,” katanya, mengingatkan.

Karena itu, sekarang lebih dari sebelumnya, sangat penting bagi bisnis di kawasan Asia Tanggara untuk memiliki alat yang tepat dan akses ke intelijen ancaman waktu nyata yang dibutuhkan untuk tetap unggul dari ancaman phishing.

Indonesia Nomor 2

Pada Januari hingga Desember 2024, Kaspersky berhasil mencegat dan menggagalkan sebanyak 534.759 serangan phishing keuangan yang ditujukan kepada bisnis di seluruh wilayah Asia Tenggara, mulai dari perusahaan kecil hingga besar.

Jumlah tertinggi upaya phishing keuangan yang menargetkan bisnis di wilayah Asia Tenggaara terdeteksi di Thailand (247.560), diikuti oleh Indonesia (85.908), dan Malaysia (64.779).

Perusahaan-perusahaan di Vietnam juga menghadapi ancaman  sebanyak 59.560 kali tahun lalu. Sementara itu, Singapura dan Filipina mencatat jumlah insiden paling sedikit dengan masing-masing hanya lebih dari 38.000 upaya.

Angka-angka tersebut pun menjadi pengingat agar berhati-hati saat pengguna mengklik tautan phishing yang disebarkan melalui berbagai platform, antara lain e-mail, situs web palsu, aplikasi pengiriman pesan, jejaring sosial, dan banyak lagi.

“Peningkatan AI membuka jalan bagi situs web palsu yang lebih meyakinkan. Pada saat yang sama, lanskap regulasi yang beragam di kawasan ini dan berbagai tingkat kematangan keamanan siber di antara bisnis menjadikannya target yang menarik untuk serangan yang bermotif finansial,” ucap Yeo Siang.

Cara Hadapi Phishing Bisnis

Sementara itu, untuk menghindari menjadi korban penipuan berbasis phishing, para ahli Kaspersky menyarankan hal-hal berikut untuk kalangan bisnis/perusahaan.

1. Pelatihan keamanan rutin

Pelatihan kewaspadaan keamanan rutin bagi karyawan akan membekali pengetahuan untuk melawan teknik rekayasa sosial dan mengenali tipu daya penjahat dunia maya sejak dini.

2. Terapkan perlindungan e-mail gateway

Dengan perlindungan e-mail gateway, meskipun karyawan mungkin masih menerima e-mail yang mengganggu dari penipu online, phishing dan tautan berbahaya beserta lampiran berbahaya tidak akan pernah masuk ke kotak masuk mereka dengan cara tersebut.

3. Instal solusi keamanan

Instal solusi keamanan yang kuat dengan teknologi anti-phishing di semua perangkat yang digunakan untuk bekerja. (bdm)

Komentar

Iklan