Indonesia dan AS Kerja Sama Bangun Kabel Laut hingga Pusat Data

Jakarta, ID – Pemerintah Republik Indonesia dan Amerika Serikat (AS) meneguhkan komitmennya untuk mempererat kemitraan strategis di sektor digital dengan fokus pada penguatan dan pembanggunan infrastruktur konektivitas kabel laut, keamanan siber, hingga pusat data.
Kedua negara, Indonesia dan AS, juga membahas peluang kolaborasi teknologi untuk mendukung transformasi digital yang tangguh, berdaulat, dan inklusif di Tanah Air.
Hal tersebut menjadi fokus pertemuan bilateral antara Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Angga Raka Prabowo dan Duta Besar Steve Lang, Selaku Koordinator Kebijakan Komunikasi dan Informasi Internasional, Biro Ruang Siber dan Kebijakan Digital Amerika Serikat di Jakarta.
“Indonesia berkomitmen membangun ekosistem digital yang tangguh, inklusif, dan berdaulat. Untuk itu, kerja sama internasional yang strategis, termasuk dengan AS, menjadi sangat penting,” ujar Angga Prabowo di Kantor Kementerian Komdigi (Kemkomdigi), Jakarta Pusat, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (28/5/2025).
Menurut Wamenkomdigi, Indonesia memberikan perhatian dalam memperkuat konektivitas internasional melalui sistem komunikasi kabel laut (SKKL) dan satelit sebagai tulang punggung transformasi digital di Tanah Air.
“SKKL akan menjadi penghubung langsung dengan pusat data untuk menjamin efisiensi rute konten digital dan memperkuat kedaulatan konektivitas nasional,” tuturnya.
Indonesia juga membuka ruang investasi bagi pembangunan pusat data, termasuk bagi para investor Perusahaan multonasional asal Amerika Serikat, seperti investasi Microsoft US$ 1,7 miliar yang baru saja diresmikan.
“Bahkan, Indonesia tengah mempersiapkan penyelasaran regulasi pendukung agar memiliki daya saing yang kuat,” imbuhnya.
Indonesia terutama tengah menyelaraskan lonjakan kebutuhan infrastruktur digital untuk pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial (AI) dan komputasi awan (cloud computing) serta pemanfaatan pita frekuensi yang mendukung ekspansi jaringan 5G nasional.
“Kami mendorong agar pusat data diakui sebagai industri strategis. Ini penting agar dapat memperoleh insentif fiskal, terhubung langsung dengan SKKL dan memiliki akses terhadap energi efisien,” tutur Angga Prabowo.
Keamanan Siber
Berkaitan dengan isu keamanan digital/siber, dia juga menyampaikan, Indonesia mengembangkan kerja sama untuk memperkuat ketahanan siber nasional, terutama di sektor vital seperti telekomunikasi dan internet (broadband).
“Keamanan siber, terutama di sektor telekomunikasi dan broadband adalah isu lintas negara yang tidak bisa dikerjakan sendiri. Kami menyambut baik inisiatif Amerika Serikat untuk memperdalam kolaborasi di bidang ini,” ucapnya.
Pada akhir pertemuan, Angga rabowo menyerahkan jersey Tim Nasional Indonesia berwarna putih dan buku berjudul ‘Military Leadership’ catatan dari pengalaman Presiden RI Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto.
Pemberian kepada Duta Besar Steve Lang tersebut menjadi simbol persahabatan dan semangat kolaborasi antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam membangun masa depan digital yang aman dan inklusif.
Dalam pertemuan tersebut, Wamenkomdigi Angga Raka Prabowo didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kemkomdigi Ismail. Sementara itu, dari pihak tamu, hadir US Counselor for Economic Affairs Jonathan Habjan serta Lyle Goode dari US Department of State. (bdm)