Infodigital.co.id

5 Kecamatan di Aceh Barat Belum Dilayani Internet

Wamenkomdigi Nezar Patria di Kantor Kemkomdigi, Jakarta. (Dok Kemkomdigi)

Jakarta, ID – Ternyata, masih ada 5 kecamatan di wilayah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, yang hingga kini belum terlayani jaringan internet di tengah berbagai wilayah Indonesia yang mulai serba terdigitalisasi.

Bupati Aceh Barat Tarmizi menjelaskan, saat ini, masih terdapat 5 kecamatan dari total 12 kecamatan di wilayah Aceh Besar yang masih blank spot internet. Hal ini disampaikan ketika bertemu Wamenkomdigi Nazer Patria di Kantor Kemkomdigi, Jakarta.

“Pada saat listrik padam, masa sinyalnya (internet) juga ikut padam bersamaan. Dan di sana, dalam 1 hari, pasti 2 sampai 5 kali mati lampu, kemudian sinyalnya hilang. Ini yang menjadi kendala,” tutur Tarmizi, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (30/4/2025).

Dia pun meminta komitmen Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) untuk mengatasi blank spot internet yang masih terjadi di wilayah yang dipimpinnnya tersebut.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria pun menjanjikan Kemkomdigi akan memanfaatkan kemampuan daya jangkau Satelit Republik Indonesia 1 (Satria-1) untuk mengatasi masalah internet di Aceh Barat.

Total kapasitas Satria-1 sebesar 150 giga byte (GB) saat ini telah dibagi ke puluhan ribu titik yang tersebar di Indonesia. Bahkan, Pemkab Aceh Barat memiliki alokasi dua atau tiga titik untuk mendukung  layanan pendidikan dan kesehatan.

Selama ini, Kemkomdigi menyediakan akses internet melalui Satria-1 untuk menangani blank spot area, seperti di Aceh Barat. Kehadirannya untuk menutup ketidakterjangkauan jaringan menara telekomunikasi seluler dan kabel rumahan (fixed broadband).

“Jadi, pakai Satria-1, nanti dibangun ground segment, di titik-titik yang memang dibutuhkan. Kapasitasnya mungkin tidak terlalu besar, tapi bisa mengatasi komunikasi yang sifatnya darurat atau emergency,” ungkap Nezar.

Menurut Nezar, Pemkab Aceh Barat telah memiliki alokasi 2 atau 3 titik internet dari Satria-1 untuk mendukung  layanan pendidikan dan kesehatan. Kecepatan jaringan internet Satriat-1 bisa mencapai kecepatan antara 4 sampai 5 Mbps.

“Kalau memang dibutuhkan lagi, cukup emergency, terutama untuk pendidikan di tempat anak-anak sekolah. Saya kira mungkin bisa dikasih sampai 2 titik di tempat itu. Jadi, dapatlah sekitar 4 Mbps,” tuturnya.

Pembangunan BTS

Mengenai Pembangunan menara base transceiver station (BTS), Wamenkomdigi mengatakan akan memerlukan waktu untuk pemetaan dan alokasi anggaran untuk pengadaannya.

Apalagi, saat ini, anggaran pembagunan BTS dari APBN lebih banyak untuk maintenance BTS yang sudah ada karena efisiensi. Secara khusus, untuk daerah yang tidak termasuk 3T, Kemkomdigi akan berkoordinasi dengan operator seluler dalam penyediaan BTS.

“Nanti, kita minta ke Indosat, Telkomsel, atau ini yang baru merger XLSMART. Saya kira, XLSMART mungkin akan ambil itu karena kan mau memperluas jangkauan,” pungkas Nezar. (dmm)

Komentar

Iklan