Jakarta, ID – Masyarakat di Tanah Air mesti waspada dan hati-hati dengan maraknya tren penipuan daring yang memanfaatkan WhatsApp dan panggilan melalui ponsel yang mengaku sebagai petugas dari Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak).
Alih-alih dari petugas Ditjen Pajak yang sebenarnya untuk menagih pajak, bisa jadi, itu merupakan ulah dari penipu daring yang menakuti kita untuk mengambil keuntungan secara finansial.
Pakar keamanan siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya menjelaskan, melalui WhatsApp, penipu mengaku petugas ditjen Pajak, menggunakan 2 metode untuk menjerat korbannya.
Metode pertama, penggunaan teknik phishing yang dengan Google Play guna mengelabui korbannya menginstal APK pencuri SMS. Metode kedua, penipu menelpon korbannya dan memalsukan diri sebagai call center pajak guna menggiring korbannya melakukan transfer.
Adapun aksi penipuan phishing sudah dipersiapkan dengan seksama dan korban diarahkan di situs http://djp-****mh.cc guna menginstal dan mengunduh aplikasi M-Pajak palsu yang nantinya untuk mencuri SMS ponsel korbannya jika dijalankan.
“Jika korbannya tidak menggunakan Android, atau tidak tertipu dengan cara pertama, maka cara kedua akan dijalankan. Penipu akan menelpon langsung korbannya dan mengaku sebagai petugas pajak,” ungkap Alfons, dikutip InfoDigital.co.id, Senin (2/9/2024).
Jadi, penipu sudah membekali dirinya dengan data kependudukan dan data lain yang sudah bocor dan didapatkan dari internet. Hal ini akan digunakan dengan sangat efektif untuk membuat korbannya percaya.
Sebagai bukti kepada korban, ia hanya akan meminta nama lengkap atau nomor NIK atau nomor NPWP saja. Selanjutnya, penipu akan membacakan data lain seperti tanggal lahir, alamat sesuai KTP, dan data kependudukan lain korban.
Jika korbannya terjerat, maka akan dikelabui dengan skenario bahwa ia memiliki tunggakan pajak atau memberikan laporan pajak yang kurang dan harus membayar denda dalam jumlah besar.
“Dan, jika ingin dibantu, korban harus mengirimkan dana ke rekening penipu yang sebenarnya rekening bodong yang telah dipersiapkan untuk nemampung uang penipuan dan langsung ditarik dan dikosongkan setelah aksi penipuan ini berhasil,” imbuhnya. (dmm)