Infodigital.co.id

Indonesia Contoh Transformasi Digital Uni Eropa

Nezar Patria (kiri) Denis Chaibi (kanan). (Dok Kemkomdigi)

Jakarta, ID Indonesia tengah mempercepat proses transformasi digital di berbagai bidang. Indonesia pun belajar dan mencontoh praktik transformasi digital yang terbaik di negara-negara Kawasan Uni Eropa.

Pemerintah Indonesia pun ditawarkan untuk mengirimkan delegasi dalam dua kegiatan Uni Eropa guna membahas regulasi tata kelola digital yang akan diselenggarakan di Brussels, Belgia dan Stockholm, Swedia.

Delegasi Indonesia bisa berinteraksi dengan para pejabat dan delegasi Uni Eropa yang berwenang terkait transformasi digital. Indonesia juga bisa berpartisipasi dalam dialog keamanan siber  yang digelar di Stockholm.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyatakan, Indonesia telah menjalin kerja sama dalam tata kelola digital dan tengah  memperluas kolaborasi untuk merespons perkembangan teknologi mutakhir, termasuk dengan Uni Eropa.

Dia menyebut bahwa regulasi/UU Digital Services Act (DSA) dan Digital Markets Act (DMA) yang dipraktikkan di Uni Eropa menjadi salah satu kerangka kerja terbaik yang bisa dicontoh Indonesia.

“Tentu saja, kami perlu menyesuaikannya di beberapa titik dan telah menjadi tolok ukur bagi banyak negara untuk diperhatikan, begitu pula dengan regulasi artificial intelligence,” ungkap Nezar, dalam pertemuan bilateral dengan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi di Kantor Kementerian Komdigi (Kemkomdigi), Jakarta Pusat, dikutip InfoDigital.co.id, Jumat (25/4/2025).

Menurut Nezar, Indonesia telah menjadikan dua UU Uni Eropa yang mengatur layanan digital tersebut sebagai acuan dalam penyusunan regulasi serupa.

“Salah satu hal terpenting ketika kita berbicara tentang transformasi digital bagi negara ini, selain AI juga bagaimana mengelola platform. Keamanan siber adalah satu hal yang perlu kita pelajari juga dalam regulasi platform,” ujarnya.

Nezar Patria pun menekankan keberadaan ekosistem teknologi baru, seperti internet of things (IoT) membutuhkan regulasi dan keamanan siber agar dapat mewujudkan transformasi digital nasional.

“Jika Anda berbicara tentang transformasi digital, kita berbicara tentang teknologi yang sedang berkembang saat ini, AI salah satunya. Tetapi, kita memiliki blockchain yang juga makin populer di kalangan generasi muda,” tuturnya.

UE Ajak Indonesia

Sementara itu, Denis Chaibi menyampaikan,  Indonesia dan Uni Eropa akan memperoleh banyak keuntungan dari kerja sama bidang digital. Indonesia juga berpeluang besar untuk mengundang perusahaan swasta untuk mengembangkan digitalisasi seperti di Uni Eropa.

“Yang berarti bahwa regulasi menjadi lebih penting, terutama ketika kita membahas kecerdasan buatan, disinformasi, dan keamanan infrastruktur,” tegas Chaibi.

Dia pun berharap Pemerintah Indonesia dapat mengirimkan delegasi dalam dua kegiatan Uni Eropa membahas regulasi tata kelola digital yang akan diselenggarakan di Brussels, Belgia dan Stockholm, Swedia.

“Kita akan ada interaksi dengan para pejabat yang menjadi inti dari persiapan regulasi. Di Stockholm akan ada dialog keamanan siber, dan kami pikir Kementerian Komdigi mungkin tertarik,” ujarnya. (bdm)

Komentar

Iklan