Infodigital.co.id

TikTok Telah Resmi Tutup di AS

Logo TikTok. (Dok TikTok)

Jakarta, IDTikTok, aplikasi untuk berbagi video pendek milik ByteDance asal China, pada akhirnya resmi tutup dengan mengunci layanan pengguna di Amerika Serikat (AS) mulai di penujung Sabtu malam, atau Minggu (19/1/2025) dini hari.

Itu artinya sekitar pukul 06.00, Minggu pagi waktu Indonesia, karena berjarak 12 jaman dari AS.  TikTok pun meninggalkan pesan kepada para penggunanya di negara Paman Sam tersebut, ”Anda (para pengguna di AS) tidak dapat menggunakan TikTok untuk saat ini.”

TikTok harus berhenti melayani pelangan di AS karena UU Anti-TikTok (Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act) yang disahkan Presiden Joe Biden pada April 2024 dan berlaku efektif bagi TikTok pada 19 Januari 2025 karena tidak dijual ke perusahaan AS.

“Aplikasi TikTok pun telah dihapus dari toko aplikasi Apple dan Google, tidak tersedia di web, dan pengguna yang membuka aplikasi tersebut diblokir dari menonton video khusus untuk wilayah AS,” ungkap The Verger, dikutip InfoDigital.co.id, Minggu (19/1/2025).

Pesan peringatan akan mulai berhenti melayani pelanggan di AS pun telah mulai muncul di aplikasi TikTok sekitar pukul 09.00 Eastern Time (ET) waktu AS pada Sabtu malam yang memberi tahu pengguna tentang penutupan yang akan datang.

“Kami menyesal bahwa UU AS yang melarang TikTok akan berlaku pada tanggal 19 Januari dan memaksa kami untuk membuat layanan kami tidak tersedia untuk sementara waktu,” ungkap TikTok.

Sementara itu, aplikasi tersebut mulai memblokir pengguna sekitar pukul 10:30 malam ET. Selanjutnya, sebuah pesan muncul yang mengatakan bahwa aplikasi TikTok ‘tidak tersedia saat ini.

Tetapi, TikTok juga mengharapkan resolusi di bawah Presiden terpilih Trump.

Bersamaan dengan itu, beberapa aplikasi lain yang dimiliki oleh perusahaan induk TikTok, ByteDance, juga telah dinonaktifkan di AS, termasuk editor video CapCut dan platform sosial Lemon8.

Aplikasi Terpopuler

Penutupan TikTok di AS tersebut tentu memiliki efek yang mengejutkan karena menghapuskan aplikasi jaringan media sosial yang digunakan oleh 170 jutaan orang di AS, berdasarkan data internal TikTok. Sebab, TikTok telah menjadi salah satu aplikasi terbesar dan berpengaruh di AS.

Kejadian tersebut pun bisa menjadi ketidakpastian aplikasi media sosial yang berkepanjangan jika tak ada kebijakan khusus dan segera dari Presiden AS terpilih Donald Trump yang akan dilantik Senin (20/1/2025).

Sebelumnya, TikTok pun telah menyampaikan pendapatnya bahwa pemerintahan Biden yang menyerahkan tanggung jawab penegakan hukum TikTok kepada pemerintahan Trump dan menyebut TikTok harus offline mulai 19 Januari 2025 sebagai ‘aksi tipu daya’.

Halaman: 1 2
Komentar

Iklan