Telkom Gelar Konservasi Lingkungan di 4 Lokasi di Indonesia

Jakarta, ID – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, emiten telekomunikasi digital terbesar di Tanah Air, telah melaksanakan program konservasi lingkungan serentak di empat titik lokasi di Indonesia untuk memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2025.
Kegiatan konservasi yang dilaksanakan Telkom mencakup penanaman mangrove, rehabilitasi terumbu karang, penanaman pohon MPTS (multi purpose tree species), dan pelestarian lamun (seagrass) berkolaborasi dengan berbagai komunitas masyarakat lokal.
“Sebagai perusahaan digital telco terdepan di Indonesia, Telkom menyadari bahwa pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan harus selaras dengan pelestarian lingkungan,” ujar Senior General Manager Social Responsibility Telkom Hery Susanto, dikutip InfoDigital.co.id, Kamis (1/5/2025).
Sementara itu, pertama, Telkom telah melakukan rehabilitasi terumbu karang dilaksanakan di area Taman Nasional Ujung Kulon, Banten berkolaborasi dengan masyarakat setempat kelompok Paniis Lestari pada 21 April 2025.
Sebanyak 900 koloni terumbu karang ditanam menggunakan metode rak laba-laba berupa struktur logam atau segienam bercabang yang dirancang sebagai media tempat menempelkan fragmen karang.
Pada waktu yang sama, kedua, berlokasi di Hutan Lindung Desa Bissoloro, Kab Gowa, Sulawesi Selatan, Telkom mengajak masyarakat menanam 3.450 bibit pohon non roduktif seperti pinus dan mahoni serta pohon multi purpose tree species (MPTS).
Pohon MPTS merupakan jenis pohon yang mempunyai beragam manfaat, baik dari segi ekonomi maupun ekologi. Bibit pohon MPTS yang ditanam durian Musang King, manggis, alpukat, jambu kristal, matoa, dan sukun.
Selain menjaga keberlanjutan lingkungan, penanaman pohon MPTS bertujuan untuk membuka potensi pariwisata baru di Gowa, yaitu kegiatan memetik buah di kawasan Hutan Lindung.
Selain itu, ketiga, Telkom telah melaksanakan pelestarian tanaman lamun yang berlokasi di Perairan Lembung Paseser, Kabupaten Bangkalan Pulau Madura.
Lamun sering tumbuh berdampingan dengan mangrove dan terumbu karang, sehingga membentuk ekosistem pesisir yang saling terhubung dan sangat penting untuk keberlanjutan lingkungan laut.
Berkolaborasi dengan komunitas pemuda setempat, 192 bibit tanaman lamun ditanam menggunakan metode TERFs, berupa transplantasi yang menggunakan jangkar, frame besi yang dibentuk sedemikian rupa dengan ukuran yang diinginkan dan menggunakan pemberat.
Pada 23 April 2025, masih untuk memperingati Hari Bumi, serta mendukung target Indonesia mencapai Net Zero Emission Tahun 2060, keempat, Telkom merestorasi lahan mangrove di Kawasan Pesisir Desa Laikang, Kab Takalar, Sulawesi Selatan.
Telkom merestorasi 1.000 bibit mangrove berkolaborasi dengan komunitas lokal Green Youth Celebes. Upaya ini dilaksanakan untuk mengurangi dampak abrasi, melindungi keanekaragaman hayati, serta meningkatkan ketahanan pesisir terhadap ancaman perubahan iklim. (bdm)