Infodigital.co.id

Sarana Menara akan Terbitkan 15 Miliar Saham Baru

Ilustrasi menara telekomunikasi. (Dok Sarana Menara)

Jakarta, IDPT Sarana Menara Nusantara Tbk, perusahaan jasa konstruksi infrastruktur telekomunikasi dengan kode saham TOWR, berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau right issue sebanyak 15 miliar saham baru.

Rencana tersebut akan diajukan dan dimintakan persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada tanggal 23 April 2025.

Hal tersebut pun telah dilaporkan oleh Corporate Secretary Sarana Menara Monalisa Irawan kepada Otoritas Jasa Keuangan yang juga ditembuskan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) sekaligus sebagai pengumuman keterbukaan informasi resmi.

“Keterbukaan informasi ini penting untuk dibaca dan diperhatikan oleh pemegang saham perseroan untuk mengambil keputusan mengenai rencana untuk melakukan PMHMETD,” ungkap Monalisa, dikutip InfoDigital.co.id, Selasa (11/3/2025).

Dalam PMHMETD kali ini, lanjut dia, Sarana Menara berencana untuk menerbitkan maksimal 15.000.000.000 saham baru dengan harga pelaksanaan yang akan ditetapkan dan diumumkan kemudian hari di dalam prospektus yang penyetoran seluruh sahamnya akan dilakukan secara tunai.

Sementara itu, saham TOWR baru yang akan diterbitkan dalam PMHMETD akan dicatatkan di BEI dan akan memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan seluruh saham perseroan yang diterbitkan sebelumnya.

Pelaksanaan PMHMETD dan pengajuan pernyataan pendaftaran PMHMETD akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari RUPSLB perseroan.

“Selanjutnya, pelaksanaan PMHMETD harus dilakukan paling lambat 12 bulan setelah tanggal persetujuan RUPSLB,” imbuhnya.

Perseroan berencana menggunakan dananya, setelah dikurangi dengan biaya emisi, untuk pembayaran pinjaman atau keperluan modal kerja perseroan, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), anak perusahaan yang 99% sahamnya dimiliki oleh perseroan, atau anak perusahaan lainnya.

Monalisa juga mengingatkan kepada para pemegang saham sebaiknya mengikuti program tersebut jika tidak ingin kepemilikan sahamnya di Sarana Menara tidak terdilusi.

“Bagi pemegang saham yang tidak ikut melaksanakan HMETD dalam rencana PMHMETD, kepemilikan pemegang sahamnya akan terdilusi dalam jumlah maksimum sebesar 23,06%,” pungkas Monalisa.

Pada perdagangan Senin (10/3/2025), saham TOWR terkoreksi Rp10 (1,87%) ke posisi penutupan Rp525. Sahamnya dibuka dari level tertingginya Rp540 dan sempat di posisi terendah Rp520. (bdm)

Komentar

Iklan