Saham Bukalapak Digoyang TEMU, Emtek, atau MESOP?
Jakarta, ID – Isu platform e-commerce TEMU, asal China, akan mengakuisisi PT Bukalapak.com Tbk, perusahaan e-commerce berkode saham BUKA, telah menggoyang saham BUKA di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa-Rabu (8-9/10/2024)?
Ya, saham BUKA bergerak dengan volatilitas yang tinggi pada dua hari tersebut karena sempat menguat hingga level tertinggi Rp 150, kemudian terendah Rp 141, dan akhirnya ditutup melemah Rp 8 (5,44%) ke posisi Rp 139 pada penutupan Rabu sore.
Jika melihat data Bursa Efek Indonesia, pada Rabu, sebanyak 2.284.908.000 saham BUKA ditansaksikan dengan nilai Rp 322.416.566.400, dan sehari sebelumnya, Selasa, sebanyak 1.476.095.600 saham BUKA ditansaksikan dengan nilai Rp 216.110.295.800.
Sementara itu, manajemen Bukalapak menjawab tidak tahu adanya rencana TEMU mengakuisisi Bukalapak dan belum ada rencana aksi korporasi untuk dibagikan informasinya.
“Perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Bukalapak.com Tbk Cut Fika Lutfi, dalam laporan ke BEI, dikutip InfoDigital.co.id.
Pembelian Emtek
Namun, Cut Fika juga menjelaskan, Rabu (9/10/2024), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek), telah membeli 9.831.706.040 saham BUKA secara langsung, atau 9,54% dari total saham yang ditempatkan dan disetor pada Bukapalak.
Emtek saat ini merupakan pengendali dari PT Kreatif Media Karya yang merupakan pemegang saham utama Bukalapak. Dengan transaksi itu, saham Emtek di Bukalapak pun berubah dari semula memiliki 0,82% saham naik menjadi 10,36%.
“Laporan perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka atas transaksi ini telah disampaikan secara terpisah oleh Emtek kepada Otoritas Jasa Keuangan,” ungkap Cut Fika.
Selain itu, saat ini, lanjut dia, Bukalapak tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat, termasuk rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham di BEI.
Program MESOP
Cut Fika juga menyampaikan, saat ini, perseroan memiliki Management and Employee Stock Option Program (MESOP), yang terdiri atas MESOP I dan MESOP II dengan periode pelaksanaan setiap 30 hari bursa terhitung sejak 1 April dan 1 Oktober setiap tahunnya.
“Karena itu, selama periode pelaksanaan MESOP tersebut, dimungkinkan terdapat penambahan saham perseroan yang tercatat di Bursa sesuai dengan jumlah saham yang di-exercise oleh karyawan dan manajemen Bukalapak,” tuturnya.
Sebelumnya, pada akhir September lalu, Bukalapak pun telah menyampaikan kepada BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa Bukalapak akan menggelar MESOP sebanyak 4.019.592.620 saham dengan harga Rp 189 per saham. (bdm)