Rugi Link Net Membesar Jadi Rp 801,54 Miliar
Jakarta, ID – PT Link Net Tbk, perusahaan penyedia layanan internet berbasis kabel serat optik dengan kode saham LINK, membukukan kerugian yang membesar senilai Rp 801,54 miliar pada periode 2024 hingga bulan September.
Lebih tepatnya, rugi periode berjalan Link Net naik menjadi senilai Rp 801,54 miliar pada periode 2024 hingga bulan September dari periode yang sama tahun sebelumnya masih rugi Rp 274 miliar.
Hal tersebut dilaporkan oleh Corporate Secretary Link Net Rininta Agustina Widya Pratika kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (13/11/2024).
“Bersama ini, kami, PT Link Net Tbk sampaikan laporan keuangan
triwulan III yang berakhir pada tanggal 30 September 2024 (diaudit),” ungkap Rininta, dalam surat pengantarnya.
Jika kita melihat dalam laporan keuangan, kerugian Link Net yang membesar dipicu oleh turunnya pendapatan Rp 277 miliar dari sebelumnya Rp 1,92 triliun menjadi Rp 1,64 triliun.
Sementara itu, beban pokok pendapatan dan keuangan juga membengkak. Dalam beban pokok pendapatan, beban penyusutan dilaporkan membengkak dari Rp 1,2 triliun menjadi Rp 1,26 triliun.
Selanjutnya, beban jaringan dan beban langsung lainnya juga naik dari Rp 495,7 miliar menjadi Rp 592,35 miliar. Di sisi lain, beban keuangannya juga membengkak dari sebelumnya Rp 366,08 miliar menjadi Rp 489 miliar.
Karena itu, rugi sebelum pajak penghasilan Link Net pun membesar jadi Rp 1,29 triliun dari sebelumnya rugi Rp 824,93 miliar.
Beruntung, pada akhirnya, kerugian periode berjalan Link Net bisa ditekan menjadi Rp 801,54 miliar karena adanya laba periode berjalan dari operasi yang dihentikan Rp 569,63 miliar.
Pada perdagangan Selasa (12/11/2024), saham LINK menguat Rp 40 (3,33%) ke posisi Rp 1.240, dengan harga pembukaan Rp 1.230, serta sempat bergerak ke level terendah Rp 1.205 dan tertinggi Rp 1.280. (dmm)