PT INTI Produksi 1,3 Juta Kartu Prepaid Bank Mandiri

Jakarta, ID – BUMN PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) (PT INTI) telah merampungkan produksi 1,3 juta unit kartu prepaid milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun anggaran 2024.
Pennapaian PT INTI tersebut tersebut pun akan dilanjutkan secara ekspansif dengan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 1 juta unit kartu per bulan untuk pemenuhan kebutuhan sektor perbankan nasional sepanjang tahun 2025.
“Tren transaksi menggunakan e-money yang terus meningkat jadi trigger bagi kami untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 1 juta unit kartu per bulan untuk bisa memenuhi kebutuhan nasional,” ungkap Vice President Corporate Secretary PT INTI (Persero) Gema Alfarisi Deri, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (19/2/2025).
Tercatat, pada 2024, PT INTI telah menuntaskan produksi 1,3 juta unit kartu prepaid atau setara dengan 25,5% dari total kebutuhan kartu prepaid Bank Mandiri sebanyak 5,1 juta unit selama tahun 2024.
Pada periode tersebut, kebutuhan kartu prepaid dirampungkan dengan kapasitas produksi sebanyak 200.000 unit per bulan.
Gema Alfarisi Deri menjelaskan bahwa peningkatan kapasitas produksi terpasang tahun 2025 akan dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan kartu debit Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) dan kartu prepaid secara nasional.
E-money merupakan instrumen pembayaran berupa uang elektronik yang dapat disimpan pada suatu perangkat seperti chip atau server yang diterbitkan perbankan.
Instrumen pembayaran yang memiliki tingkat keamanan tinggi memungkinkan pengguna untuk bertransaksi dengan kartu atau media penyimpanan lainnya, seperti aplikasi, tanpa perlu mengandalkan uang fisik.
Transaksi e-Money
Berdasarkan data yang dirilis oleh Bank Indonesia, total transaksi belanja lewat e-money di Indonesia mencapai nilai Rp372,91 triliun per Agustus tahun 2024.
Secara kumulatif, nilai transaksi uang elektronik di Indonesia pada periode Januari-Agustus 2024 mencapai Rp1,6 kuadriliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 35,76% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Melihat tren perkembangan e-money tersebut, setelah rampung menggarap produksi kartu prepaid milik Bank Mandiri, Executive General Manager Sales and Marketing PT INTI (Persero) Delvia Damayanti menjelaskan, perseroan menargetkan untuk dapat menggarap kebutuhan Kartu Debit GPN dan kartu Prepaid untuk sektor perbankan sepanjang tahun 2025.
“Kini, e-money telah menjadi metode pembayaran potensial bagi pertumbuhan bisnis di Indonesia. Pada tahun ini, terdapat potensi market share sekitar Rp 3,12 triliun yang bisa digarap,” pungkas Delvia Damayanti. (dmm)