Smartfren Pinjam Rp 10 Triliun untuk Refinancing Utang
Jakarta, ID – PT Smartfren Telecom Tbk (kode saham FREN) dan anak usahanya, PT Smart Telecom (Smartel), telah meneken fasilitas pinjaman maksimum Rp 10 triliun untuk pembiayaan kembali (refinancing) pinjaman, pembiayaan lelang pita frekuensi, dan belanja modal.
Dalam laporan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) disebutkan, pinjaman Smartfren dari bank sindikasi yang terdiri atas BCA dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebagai original mandated lead arranger and bookrunner.
Pinjaman itu didukung sindikasi bank lainnya, yakni PT Bank Digital BCA, Bank Permata, Bank CIMB Niaga, serta PT Indonesia Infrastructure Finance. Kali ini, BCA juga berperan sebagai agen fasilitas dan agen jaminan.
“Fasilitas maksimum Rp 10 triliun untuk refinancing pinjaman, pembiayaan lelang pita frekuensi, serta belanja modal Smartfren dan Smartel,”ungkap Corporate Secretary Smartfren James Wewengkang, dalam laporan ke BEI, dikutip InfoDigital.co.id, Senin (18/11/2024).
Smartfren, operator telekomunikasi seluler di Tanah Air bagian dari Sinar Mas Group, itu menandatangani fasilitas pinjaman pada 14 November 2024. Sedangkan Smartel merupakan anak usaha yang 99% sahamnya dimiliki oleh Smartfren.
“Fasilitas pinjaman itu berjangka waktu tujuh tahun dengan tingkat bunga 3 month JIBOR + margin tertentu,” imbuhnya.
Menurut James, transaksi itu bukan merupakan transaksi yang afiliatif sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan.
Perjanjian kredit sindikasi itu pun disebut memiliki tingkat bunga yang lebih kompetitif dibandingkan dengan fasilitas kredit eksisting.
Selain itu, Smartfren dan Smartel akan mendapatkan tambahan dana untuk belanja modal untuk pengembangan jaringan dan peningkatan layanan yang diharapkan mendukung perkembangan usaha.
Pada perdagangan Jumat (15/11/2024), saham FREN ditutup menguat Rp 1 (4%) ke posisi Rp 26 atau atau sama dengan level pembukaan dan level terendahnya. Harga saham FREN juga sempat bergerak ke posisi tertinggi Rp 27. (ddm)