Bagikan:

Jakarta, IDPavel Durov, Pendiri dan CEO Telegram, mulai mengubah Telegram setelah penangkapannya di Prancis bulan lalu. Dia pun mencoba untuk memoderasi Telegram agar tak digunakan dan mengusir para pelaku kejahatan.

Dalam sebuah postingan di Telegram pada hari Jumat (6/9/2024) waktu Prancis, Durov menetapkan pendekatan baru untuk aplikasinya tersebut dan mengumumkan menonaktifkan beberapa fitur yang ‘ketinggalan zaman’.

Menurut The Verge, perubahan pertama Durov pada aplikasinya tersebut dengan menghilangkan postingan blog bawaannya dan fitur berbasis lokasi, yakni ‘Orang Terdekat/People Nearby’ setelah penangkapannya di Prancis Agustus lalu.

Telegram akan mengganti fitur tersebut dengan ‘Bisnis Terdekat/ Business Nearby’, yang memungkinkan bisnis yang sah dan terverifikasi untuk menampilkan produk dan menerima pembayaran.

Langkah lainnya, Telegram pun telah merombak bahasa pada seputar obrolan pribadi dan moderasi, serta menindaklanjuti pembaruan baru. Telegram juga menambahkan hadiah ‘Bintang (Star)’ dan mengaktifkan mode baca untuk browser di aplikasinya.

Telegram pun telah menghentikan unggahan media baru ke alat blogging mandiri, yakni Telegraph, karena telah ‘disalahgunakan oleh aktor yang tak mencantumkan nama aslinya/anonim’.

Durov berupaya untuk membalikkan dan memperbaiki reputasi Telegram sebagai ‘pusat aktivitas kriminal’ akibat lemahnya adopsi kebijakan moderasi.

Pada akhir Agustus 2024, pihak berwenang Prancis telah menangkap dan mendakwa Durov karena memungkinkan ‘transaksi hukum’ dan keterlibatan dalam distribusi materi pelecehan seksual terhadap anak pada Telegram.

Pernyataan pertama Durov pascapenangkapan, menyampaikan, peningkatan jumlah pengguna Telegram secara tiba-tiba menjadi 950 juta menyebabkan ‘penderitaan yang makin besar’, sehingga memudahkan para penjahat menyalahgunakannya.

“Itu sebabnya, saya menjadikan tujuan pribadi saya untuk memastikan Telegram meningkatkan banyak hal dalam hal ini,” ujar Durov, dikutip InfoDigital.co.id.

Setelah penangkapannya, dia telah diberitahu sebagai yang bertanggung jawab secara pribadi atas penggunaan Telegram secara ilegal. Apalagi, Telegram sempat mengabaikan teguran pihak berwenang Prancis.