Masyarakat Puas Layanan Mudik Lebaran 2025

JAKARTA, ID – Mayoritas masyarakat di Tanah Air mengaku puas atas layanan transportasi dan rekayasa lalu lintas untuk mendukung arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Masyarakat puas dengan kebijakan lalu lintas rekayasa lalu lintas mudik-balik Lebaran 2025, seperti sistem one way dan contra flow. Kinerja polisi lalu lintas pun juga menuai apresiasi dan merasa aman selama momen tersebut.
Survei Mudik Idulfitri 2025 oleh Lembaga Survei KedaiKOPI mencatat tingkat kepuasan tinggi masyarakat terhadap kelancaran dan keamanan mudik Lebaran tahun ini.
Survei KedaiKopi tersebut melibatkan 1.062 responden melalui metode computerized assisted self interview (CASI) pada periode 2-8 April 2025.
Survei menyebutkan bahwa 91,2% responden menyatakan puas dengan rekayasa lalu lintas, seperti sistem one way dan contra flow. Kinerja polisi lalu lintas (Polantas) juga menuai apresiasi dengan 87,9% responden puas terhadap keamanan arus mudik.
Selebihnya, 86,3% responden mengaku puas dengan kelancaran arus mudik Lebaran 2025, naik 3,8% dibandingkan 2024.
Direktur Riset dan Komunikasi KedaiKOPI Ibnu Dwi Cahyo menjelaskan bahwa masyarakat sangat puas dengan rekayasa lalu lintas yang dilakukan Polantas.
“Kepuasan terhadap rekayasa lalu lintas mencapai 91,2%, melonjak dari 60,1% pada 2024. Kami berharap ini dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan pada mudik tahun depan,” ujar Ibnu, dikutip InfoDigital.co.id, Selasa (15/4/2025).
Survei juga menyebutkan bahwa tren penggunaan transportasi umum meningkat signifikan. Pada 2025, 53,4% pemudik memilih angkutan umum, naik dari 49,2% pada 2024. Bus menjadi moda favorit dipilih 69% responden dan diikuti kereta api 13,4%.
“Di Jabodetabek, 67% responden memilih transportasi umum karena kemudahan akses dan ketersediaan armada. Namun, penggunaan sepeda motor pribadi juga naik, dengan 53,1% pengguna transportasi pribadi memilih motor,” imbuhnya.
Infrastruktur jalan tol juga dinilai berperan besar dalam mendukung kelancaran mudik 2025, dengan 54,4% responden melintasi Tol Trans Jawa dan 96,1% puas dengan kondisinya.
Pengamat Otomotif Aries Aditya Putra pun mencatat perilaku pengendara mudik tahun ini lebih baik dengan indikasi angka kecelakaan menurun dibandingkan 2024.
“Kecelakaan masif tidak terlihat, meski arus balik di Cikampek terkendala karena pengendara lelah. Perjalanan Semarang–Jakarta pada 5 April hanya memakan 7 jam hingga Serpong, termasuk istirahat di Rest Area 260,” ujarnya.
Pengamat Ekonomi dari Indef Esther Sri Astuti mencatat, jumlah pemudik 2025 turun 24% menjadi sekitar 193 juta, menurut survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan per 31 Maret 2025.
“Banyak juga yang memilih perjalanan jarak pendek, seperti Semarang-Solo akibat kontraksi ekonomi,” ungkapnya.
Ia pun menyebut bahwa efisiensi/pemangkasan anggaran pemerintah, maraknya PHK, dan penurunan perputaran uang dari Rp197 triliun (2024) menjadi Rp180 triliun (2025) sebagai penyebab.
“Daya beli melemah, masyarakat menyimpan THR untuk kebutuhan pasca-Lebaran,” pungkas Esther. (bdm)