Infodigital.co.id

Kuartal I, Sektor TIK Indonesia Tumbuh 7,72%

Menara telekomunikasi. (Dok InfoDigital/IST)

JAKARTA, ID – Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa sektor informasi dan komunikasi (infokom) atau teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Indonesia tumbuh 7,72% pada kuartal I-2025.

Pertumbuhannya menyusut 0,67% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya masih 8,39%. Pertumbuhan TIK seperti pada umumnya sektor-sektor lain di Tanah Air cenderung tertekan dan melemah dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Walau melemah, pertumbuhan sektor TIK kuartal I-2025 tetap masih lebih tinggi dibandingkan dengan ekonomi nasional yang tumbuh 4,87%, atau melemah 0,24% dibandingkan tahun sebelumnya masih 5,11%.

Sementara itu, dibandingkan dengan sektor-sektor strategis, pertumbuhan TIK masih menempati peringkat kedua setelah sektor transportasi dan pergudangan yang menempati peringkat pertama, tumbuh 9,01%.

Dengan perumbuhannya tersebut, sektor TIK pun menjadi salah satu penopang penting pertumbuhan ekonomi nasional pada peringkat keempat dengan kontribusi 0,53% dari lima kontributor utama.

Sementara itu, sektor pertanian menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi nasional dengan kontribusi sebesar 1,1%. Selanjutnya, industri pengolahan berkontribusi 0,93%, perdagangan 0,66%, infokom 0,53%, serta gabungan sektor-sektor lainnya 1,64%.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 tumbuh 4,87% ditopang oleh sektor pertanian yang naik double digit, industri makanan dan minuman yang tetap solid, serta sektor transportasi.

“Selain itu, momen Ramadan dan Idulfitri 1445 Hijriah juga menjadi pendorong (mempertahankan) pertumbuhan ekonomi,” ujar Amalia, dikutip InfoDigital.co.id, dikutip Selasa (3/6/2025).

Kinerja 3 Emiten Telko

Sementara itu, melemahnya pertumbuhan sektor TIK di Indonesia pun jelas terkonfirmasi dari kinerja 3 emiten telekomunikasi digital yang kini terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Mereka terdiri atas PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison), dan PT XL Axiata Tbk (sekarang PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk hasil merger PT XL Axiata Tbk dengan PT Smartfren Telecom Tbk dan PT Smart Telecom).

Telkom dan Indosat mencatat penurunan total pendapatan, walaupun juga masih mampu membukukan laba bersih pada kuartal I-2025. Sedangkan pendapatan XLSMART naik, tapi laba bersihnya turun.

Total pendapatan Indosat Rp13,57 triliun, turun 1,9% dari setahun sebelumnya Rp13,83 triliun. Namun, perseroan masih mencatat laba bersih Rp1,31 triliun, tumbuh 1,3% dibandingkan setahun lalu Rp1,29 triliun.

“Pencapaian tersebut mencerminkan konsistensi dalam eksekusi strategi serta komitmen berkelanjutan perusahaan dalam mendukung transformasi digital dan pengembangan AI di Indonesia,” ujar President Director and Chief Executive Officer of Indosat Vikram Sinha

Selanjutnya, pendapatan konsolidasi Telkom, termasuk di dalamnya Telkomsel dan Mitratel, senilai Rp36,6 triliun pada kuarta I-2025, turun 2,1% dibandingkan setahun lalu Rp37,42 triliun.

Seiring melambatnya pendapatan, laba bersih Telkom juga turun 4% menjadi Rp5,81 triliun pada kuartal I-2025 dibandingkan kuartal sama tahun lalu masih Rp6,05 triliun.

Terakhir, XLSMART, yang kali ini laporan keuangannya belum mengonsolidasikan Smartfren, membukukan total pendapatan Rp 8,6 triliun, tumbuh  2% di banding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/YoY) Rp8,44 triliun.

Hanya saja, pada akhirnya, XLSMART justru mencatat laba periode berjalan kuartal I-2025 senilai Rp 388,23 miliar pada kuartal I-2025, turun 29% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya masih Rp 547,43 miliar (data pramerger). (bdm)

Pertumbuhan 5 Sektor Utama RI

Sektor 2022 2023 2024 Kuartal

I-2024

Kuartal

I-2025

Transportasi dan Pergudangan 19,87 13,96 8,69 8,65 9,01
Infokom/TIK 7,74 7,59 7,57 8,39 7,72
Pertambangan dan Penggalian 4,38 6,12 4,90 9,31 -1,23
Perdagangan Mobil dan Motor 5,52 4,85 4,86 4,58 5,03
Industri Pengolahan/Manufaktur 4,89 4,64 4,43 4,13 4,55
Ekonomi Nasional 5,31 5,05 5,03 5,11 4,87

Sumber: Budan Pusat Statistik Kuartla I-2025

Satuan dalam persentase (%)

Komentar

Iklan