Jumlah Startup di Indonesia Tembus 3.000
Jakarta, ID – Indonesia menjadi rumah bagi 3.053 usaha rintisan berbasis teknologi (startup) hingga 11 Mei 2025. Jumlahnya bertambah 282 (10,17%) dibandingkan masih 2.771 startup pada 30 Januari 2025, menurut Startup Ranking.
Jumlah startup di Tanah Air tersebut masih yang terbanyak dan berkontribusi 46,94% dari total 5.611 startup yang ada di 11 negara kawasan Asia Tenggara. Startup di kawasan ini bertambah 336 (6,36) dari 30 Januari 2025 masih 5.275.
Jumlah startup di Indonesia itu juga masih yang terbanyak peringkat keenam di dunia, setelah negara Amerika Serikat, India, Inggris Raya, Kanada, dan Australia.
Saat ini, Amerika Serikat menjadi rumah terbesar bagi 84.107 startup, selanjutnya India miliki 17.808 startup, Inggris Raya 7.677, Kanada 4.138, dan Australia rumah bagi 3.140 startup.
Jumlah startup masih terus bertambah di Tanah Air karena ditopang oleh dukungan program inkubator swasta dan pemerintah untuk mengembangkan startup pemula (early-stage) serta adanya banyak potensi ekonomi untuk digarap.
Namun, sebagai penggerak utama ekonomi digital, startup masih menghadapi tantangan sulitnya meraih pendanaan untuk ekspansi (tech-winter) yang terjadi sejak 2021 akibat investor lebih memilih investasi di portofolio surat berharga, termasuk saham, obligasi, dan lainnya.
Sementara itu, walaupun pertumbuhannya tidak secepat biasanya karena dampak tech-winter, Indonesia masih menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan utama startup di Asia Tenggara bersama Singapura, Malaysia, Vietnam, Thailand, Kamboja, dan Myanmar.
Di Filipina dan Laos, jumlah startup justru berkurang dalam setahun terakhir karena bangkrut. Sedangkan 2 negara lainnya, yakni Brunei Darussalam, dan Timur Leste jumlah startup justru stagnan. Selengkapnya lihat tabel.
Dukungan Pemerintah
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid telah menegaskan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital nasional. Saah satu yang dilakukan terkait kebijakan dan program pengembangan startup untuk go global.
Dalam acara Digital Ecosystem Gathering yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Meutya menyoroti pentingnya kolaborasi antarpemangku kepentingan guna mempercepat inovasi dan daya saing startup Indonesia ke tingkat global.
“Fokusnya adalah pengembangan teknologi terbaru, investasi dalam startup, serta berbagi pengalaman dan peluang kolaborasi lebih lanjut,” ujar dia Kantor MARKAS, Midpoint Place, Jakarta Pusat, pada satu kesempatan, dikutip InfoDigital.co.id.
Dia pun mendorong para startup untuk memanfaatkan peluang yang ada demi menciptakan inovasi yang berdampak positif bagi masyarakat serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Menkomdigi pun berharap pemerintah dan pelaku startup dapat membuka lebih banyak jalur kolaborasi, inovasi, dan investasi di sektor teknologi.
Dengan begitu, ekosistem digital nasional dapat semakin inklusif dan memberi manfaat luas bagi seluruh pemangku kepentingan.
“Hari ini menjadi momen strategis bagi kita untuk memperkuat sinergi antara startup, investor, dan media dalam menciptakan ekosistem digital yang inovatif dan berkelanjutan,” pungkas Meutya. (dmm)
Jumlah Startup di Asia Tenggara
No. | Negara | 17 Jan 2024 | 30 Jan 2025 | 11 Mei 2025 | 11 Mei-30 Jan 2025 | |
Jumlah | Persen (%) | |||||
1. | Indonesia | 2.566 | 2.771 | 3.053 | 282 | 10,17 |
2. | Singapura | 1.180 | 1.286 | 1.308 | 22 | 1,71 |
3. | Malaysia | 327 | 355 | 358 | 3 | 0,84 |
4. | Filipina | 338 | 315 | 314 | -1 | -0,31 |
5. | Vietnam | 144 | 277 | 302 | 25 | 9,02 |
6. | Thailand | 189 | 199 | 203 | 4 | 2,01 |
7. | Myanmar | 47 | 49 | 50 | 1 | 2,04 |
8. | Kamboja | 7 | 11 | 12 | 1 | 9,09 |
9. | Brunei D | 9 | 9 | 9 | 0 | 0 |
10. | Laos | 2 | 2 | 1 | -1 | -50 |
11. | Timor L | 1 | 1 | 1 | 0 | 0 |
Total | 4.810 | 5.275 | 5.611 | 336 | 6,36 |
Sumber: Startup Ranking, 11 Mei 2025
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now