Infodigital.co.id

Jumlah Investor Saham Bertambah 1 Juta

Gedung Bursa Efek 1ndonesia. (idx.co.id)

Jakarta, ID – Jumlah investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) bertambah lebih dari 1 juta menjadi 6,37 juta sepanjang tahun 2024. Pencapaian positif ini terjadi karena antusiasme masyarakat untuk investasi di pasar modal Indonesia.

Sementara itu, total investor pasar modal yang terdiri atas para investor saham, surat utang/obligasi, dan reksa dana meningkat jadi 14,84 juta investor. Rata-rata investor yang aktif bertransaksi per 24 Desember 2024 mencapai 147 ribu per hari.

Hanya sayangnya, Indeks Harga Saham Gabungan (ISHG) ditutup dengan perubahan melemah sebesar 3,25% secara year-to- date ke level 7.036,57 pada Jumat (27/12/2024).

Walau begitu, aktivitas perdagangan sepanjang 2024 juga mencatat beberapa rekor baru, yaitu pencapaian IHSG tertinggi 7.905,390 pada 19 September 2024, diikuti rekor kapitalisasi pasar tertinggi Rp13.475 triliun pada hari yang sama.

Direktur Utama BEI Iman Rachman pun menyampaikan, secara global, kinerja BEI masih menunjukkan daya saing yang kompetitif dibandingkan dengan bursa global lainnya.

“Saya bangga melaporkan bahwa pasar modal kita tidak hanya bertahan di tengah ketidakpastian global, tetapi juga terus menunjukkan daya saing yang tinggi, baik di Asean maupun dalam skala global,” ujar Iman, dikutip InfoDigital.co.id, Kamis (2/1/2025).

Sementara itu, jika dilihat dari jumlah kepemilikan investor, porsi transaksi investor ritel masih stabil, yakni 32,8%. Namun, peningkatan pada porsi transaksi investor institusi asing mencapai lebih dari 36,6% dari total rata-rata nilai transaksi harian per November 2024.

Dia melanjutkan, peningkatan jumlah investor di pasar modal Indonesia juga merupakan hasil upaya edukasi dan sosialisasi pasar modal yang masif serta menjangkau masyarakat secara luas.

Hingga 27 Desember 2024, di seluruh Indonesia, telah berlangsung 33.955 kegiatan edukasi, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 57,4 juta orang.

Dari seluruh kegiatan tersebut, BEI tetap mengoptimalisasi pemanfaatan teknologi dengan tetap melaksanakan kegiatan secara daring.

Emisi Baru

Dari sisi supply, BEI telah berhasil meraih sejumlah pencatatan efek baru meliputi 41 saham baru, 143 emisi obligasi dan sukuk, 1 Exchange Traded Fund (ETF) baru, serta 495 waran terstrukur pada tahun 2024 ini.

Berdasarkan data dari EY Global IPO Trends 2024, jumlah pencatatan saham baru di BEI menempati peringkat ke-10 di dunia dari sisi jumlah IPO, dengan total fund-raised IPO saham mencapai Rp14,3 triliun.

Dengan demikian, total perusahaan tercatat saham sampai dengan akhir 2024 telah mencapai 943 perusahaan.

Transaksi

Sepanjang tahun 2024, data perdagangan juga mulai mengalami kenaikan dibandingkan akhir tahun 2024 dengan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) berada pasar posisi Rp12,9 triliun.

Data tersebut diikuti dengan volume transaksi harian di angka 19,9 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi harian mencapai 1,13 juta kali transaksi.

Untuk perdagangan yang dilakukan melalui Sistem Penyelenggara pasar Alternatif (SPPA), rata-rata volume transaksi harian pasar surat utang kini telah mencapai Rp1,04 triliun.

Dari sisi perdagangan produk nonsaham, nilai transaksi telah mencapai Rp4,38 triliun.

Sementara itu, untuk kelas aset yang terbaru, yakni Unit Karbon telah terdapat total unit karbon 1,78 juta ton CO2 ekuivalen dari 3 proyek tercatat dengan nilai transaksi Rp19,73 miliar hingga 27 Desember 2024. (bdm)

Komentar

Iklan