Infodigital.co.id

Inovasi Lintas Sektor Percepat Adopsi AI Indonesia

Wamenkomdigi Nezar Patria di Jakarta. (Dok Kemkomdigi)

Jakarta, IDKementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) memberikan perhatian dan dorongan terhadap inovasi lintas sektoral untuk percepatan adopsi teknologi kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI) di Tanah Air.

Wakil Menteri Komdigi (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan, upaya percepatan adopsi dan pengembangan AI harus berdasarkan prinsip transfer teknologi dan pengetahuan serta kolaborasi lintas sektor dalam menghasilkan inovasi AI.

“Hal itu akan memungkinkan Indonesia dan negara maju lainnya untuk berpartisipasi aktif dalam rantai pasokan AI global, tidak hanya sebagai pengguna atau pasar saja,” tegas Neszar, dalam acara AI Institute for Progress (AIIP) Closing and Demo Day di Gedung Graha CIMB Niaga, Jakarta Pusat, dikutip InfoDigital.co.id, Jumat (27/2/2024).

Wamenkomdigi pun menekankan arti penting ekosistem AI yang inklusif melalui kolaborasi antarplatform. Sementara itu, orang (people) berfokus pada pemberdayaan pengembangan kapasitas publik.

“Ini adalah bukti dari kemungkinan tak terbatas yang dihadirkan oleh AI. Saat ini, kita berkumpul untuk memamerkan inovasi dan mengeksplorasi peluang baru. Mari kita renungkan kekuatan transformatif kecerdasan buatan, perannya dalam mendorong kemajuan, meningkatkan industri, dan memperbaiki kehidupan,” ungkapnya.

Nezar Patria pun mengapresiasi gelaran AIIP yang diinisiasi oleh Alpha JWC Ventures dan Pijar Foundation untuk pengembangan penggunaan AI di Indonesia.

Menurut dia, selama periode Agustus 2024 hingga Februari 2025, AIIP telah bekerja sama dengan sektor privat dan publik untuk mendorong pengembangan dan adopsi AI di Indonesia.

Selama periode tersebut, AIIP telah melahirkan lebih dari 3.187 penerima manfaat.

Selain itu, program tersebut melibatkan 32 ahli, 30 mitra publik, privat dan komunitas serta 15 peserta yang ikut. “Misinya untuk menjembatani inovasi AI dengan masalah yang kerap terjadi di Tanah Air,” jelasnya.

Peran Indonesia  

Nezar Patria mengungkapkan tren kemajuan Indonesia dalam memajukan perkembangan AI. Ia pun bangga karena Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menyelesaikan Laporan Penilaian Kesiapan AI dengan kolaborasi bersama UNESCO.

Sebab, sebagian besar negara membutuhkan waktu rata-rata 7 bulan untuk menyelesaikan laporan. Sedangkan Indonesia berhasil menyelesaikannya hanya dalam waktu 4 bulan.

“Pencapaian ini menempatkan kami sebagai pemimpin regional dengan kesempatan untuk berbagi praktik terbaik dan wawasan dengan negara-negara tetangga,” tuturnya.

Meski telah mengambil langkah signifikan dalam regulasi AI yang selaras dengan standar global, Nezar Patria juga mengingatkan, Indonesia masih membutuhkan investasi yang lebih besar dalam pembangunan infrastruktur hingga tata kelolanya.

“Ini termasuk meningkatkan keamanan siber, memperluas pusat data, dan memastikan akses komputasi yang terjangkau. Upaya ini akan sangat penting dalam membuka potensi penuh AI bagi budaya bangsa kita,” pungkas Wamenkomdigi. (dmm)

Komentar

Iklan