Infodigital.co.id

Ini Penjelasan Saham KETR Bergerak Liar

Ketrosden sedang menggelar jaringan kabel telekomunikasi. (Dok Ketrosden)

Jakarta, ID – Saham PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR), emiten kontraktor jaringan infrastruktur telekomunikasi di Tanah Air, bergerak liar dengan tren menguat tipis Rp5 (2,92%) ke level Rp176 dalam sepekan terakhir, Kamis-Kamis (20-27/2/2025).

Saham KETR brgerak dari penutupan level terendah Rp170 Kamis (20/2/2025) pekan lalu, bergerk naik ke posisi Rp176 hari Jumat (21/2/2025), dan selanjutnya, naik ke level tertingginya Rp196 pada Senin (24/2/2025) pekan ini.

Kemudian, saham KETR dalam tren melemah pada Selasa-Kamis (25-27/2/2025). Sahamnya bergerak turun ke level Rp180 pada Selasa (25/2/2025, turun lagi ke Rp178 pada Rabu (26/2/2025), serta Kamis (27/2/2025, ditutup turun ke posisi Rp176.

Sementara itu, dalam sebulan terakhir, Jumat-Kamis (31/1-27/2/2025) saham KETR bergerak dari Rp 171 ke level Rp176, dengan posisi  terendahRp166 pada Selasa (11/2/2025) dan tertinggi Rp196 pada Senin pekan ini.

Ada dugaan, pergerakan sahamnya dalam sepekan terakhir dipicu oleh isu pemegang saham pengendali KETR yang berniat menjual sebagian/semua sahamnya kepada calon investor baru. Walaupun, manajemen juga tidak bisa memastikannya.

Jika kita melihat laporan manajemen Ketrosden kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (4/2/2025), dari total 2.841.262.838 saham, pemegang saham terbesar/pengendali PT Fajar Sejahtera menjadi pemilik 1.606.165.931 (56,53%) saham KETR.

Selanjutnya, PT Gema Lintas Benua menjadi pemegang 774.578.883 (27,26%) saham, PT Bahtera Bintang 139.443.300 (4,91%), Petrus Sartono (komisaris)  28.313.624 (1%), dan publik menguasai 292.761.100 (10,3%).

Penjelasan Manajemen

Direktur Keuangan PT Ketrosden Triasmitra Tbk Vidcy Octory mengakui bahwa ada rencana dari pemegang saham utama perseroan untuk menjual sebagian/seluruh sahamnya.

“Berdasarkan pernyataan dari pemegang saham utama, ada rencana dan upaya untuk mencari investor potensial yang mempunyai sinergi positif terhadap usaha perseroan,” ungkap Vidcy, dalam penjelasan kepada BEI, dikutip InfoDigital.co.id, Jumat (28/2/2025).

Namun, dia juga tidak bisa memastikan, apa yang menjadi penyebab utama aktif dan fluaktuatifnya saham KETR di Bursa Efek Indonesia dalam sepekan terakhir.

“Perseroan tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu. Perseroan juga tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaaan atau keputusan investasi pemodal,” imbuhnya.

Vidcy juga menyampaikan, Kestrosden tidak memiliki rencana untuk melakukan Tindakan/aksi korporasi dalam waktu dekat, termasuk rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di BEI. (dmm)

Komentar

Iklan