Indosat Bagikan Dividen Rp2,7 Triliun

Jakarta, ID – PT Indosat Tbk, atau dikenal juga sebagai Indosat Ooredoo Hutchison dengan kode saham ISAT, memutuskan untuk membagi dividen tunai Rp2.702.617.958.197, atau setara dengan Rp83,3 per saham.
Besaran dividen tunai Indosat Rp2,70 triliun tersebut mencapai 55% dari total laba bersih tahun 2024 senilai Rp4,91 triliun.
Pembagian dividen tunai Indosat itu diputuskan melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk laporan tahun buku 2024 pada Rabu (28/5/2025).
President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan, pembagian dividen tersebut menjadi bukti nyata neraca keuangan yang sehat serta berkomitmen memberikan nilai jangka panjang yang berkelanjutan bagi pemegang saham.
“Hal ini mencerminkan kepercayaan pemegang saham atas arah dan kemampuan tim mengeksekusi strategi yang fokus pada konsumen untuk menciptakan dampak terukur terhadap misi memberdayakan Indonesia,” ujar Vikram, dikutip InfoDigital.co.id, Kamis (29/5/2025).
Vikram menegaskan komitmen Indosat untuk membagikan dividen besar seraya membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan di masa yang akan datang.
Sejak merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia awal tahun 2022, Indosat menunjukkan tren pertumbuhan dividen yang kuat yang mencerminkan peningkatan profitabilitas dan fokus pada pengembalian nilai bagi pemegang saham.
Selain itu, Indosat telah menetapkan kebijakan pembagian dividen hingga 70% dari laba bersih tahun 2026 guna memperkuat komitmen jangka panjang perusahaan dalam memberikan imbal hasil bagi pemegang saham sekaligus melanjutkan investasi dalam transformasi menjadi AI TechCo.
AI TechCo dan KBLI
Indosat juga terus berfokus pada memberikan nilai bagi para pemegang saham dan mempercepat transformasi menjadi AI TechCo, memanfaatkan kecerdasan artifisial (AI) untuk meningkatkan efisiensi dan memperluas bisnis.
Dalam perjalanannya sebagai AI TechCo, Indosat telah mencetak berbagai tonggak penting, termasuk menjadi operator pertama di Asia Tenggara yang mengimplementasikan teknologi AI-RAN secara komersial.
Hal tersebut dicapai melalui kerja sama strategis dengan Nokia dan NVIDIA dalam ajang Mobile World Congress 2025 di Barcelona, Spanyol.
Teknologi tersebut mendukung efisiensi 5G Cloud RAN dan mengurangi konsumsi energi secara signifikan. Indosat juga mengeksplorasi adopsi AI di berbagai vertikal industri, salah satunya dengan menggelar acara Indonesia AI Day for Mining Industry.
Pertambangan adalah satu dari berbagai sektor yang berpotensi memanfaatkan AI untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Sebagai bagian dari transformasi menjadi AI TechCo, Indosat pun menyesuaikan izin usaha sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2020.
Langkah tersebut diperlukan untuk mendukung perluasan kegiatan bisnis, termasuk pemrograman dan pengembangan solusi berbasis AI, layanan TIK terintegrasi, konsultasi dan desain berbasis internet of things (IoT), serta pengembangan layanan berbasis data di sektor strategis seperti kesehatan dan keuangan digital. (bdm)