Infodigital.co.id

Indonesia Ingin Apple Investasi US$1 Miliar

Ilustrasi Kantor Apple. (Foto: UNSPLASH/CHRIS NAGAHAMA)

Jakarta, IDPemerintah Indonesia menginginkan Apple untuk investasi minimal US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun sebagai syarat agar bisa memasarkan kembali produk teknologi informasinya di Indonesia, terutama ponsel iPhone 16 dan Apple Watch 10 Series.

Saat ini, iPhone 16 Series telah tersedia untuk pengguna di seluruh dunia selama lebih dari sebulan terakhir. Tapi, Apple menghadapi masalah besar karena tak bisa memasarkannya di pasar Indonesia yang berpenduduk 282 jutaan jiwa.

Menurut Androidheadlines, Menteri Investasi Indonesia Rosan Roeslani mengatakan, pemerintah menginginkan komitmen investasi US$1 miliar dari Apple dalam waktu seminggu.

Ia juga menambahkan bahwa Apple harus berinvestasi lebih banyak di masa depan jika ingin menjadikan Indonesia sebagai bagian dari rantai pasokannya.

“Siapa pun yang mendapat keuntungan dari penjualan harus investasi di sini, ciptakan lapangan kerja di sini. Yang penting, adalah bagaimana rantai nilai global bergerak di sini,” ungkap Rosan, dikutip InfdoDigital.co.id, Rabu (4/12/2024).

Hal yang membuat Pemerintah Indonesia berkukuh untuk meminta Apple investasi besar, karena dari perhitungan, perusahaan tersebut memperoleh penghasilan sekitar Rp 30 triliun dari penjualan produk-produknya di Tanah Air pada 2023.

Pemerintah Indonesia pun telah melarang penjualan jajaran iPhone 16 dan Apple Watch Series 10 setelah perusahaan tersebut gagal mematuhi komitmen dan persyaratan investasi lokal US$ 10-16 juta atau sekitar Rp 150-200 miliar.

Investasi US$ 10-16 jutaan tersebut merupakan bagian dari kewajiban/komitmen agar produk Apple dinilai telah memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 40% di Tanah Air.

Repotnya, karena Apple tidak memiliki pabrik perakitan di Indonesia, sehingga sangat sulit memenuhi persyaratan tersebut. Kemudian, Apple sempat menawarkan komitmen baru US$100 juta plus US$10 juta.

Tolak US$100 Juta

Namun, Pemerintah Indonesia juga telah menolak tawaran investasi Apple US$100 juta plus US$ juta  untuk mendirikan pabrik yang memproduksi aksesoris dan komponen untuk membatalkan larangan penjualan produk tersebut.

Pemerintah menolaknya dengan mengatakan bahwa hal tersebut tidak memenuhi ‘prinsip keadilan’ bagi vendor dan produsen ponsel lain yang telah  investasi pabrik perakitan besar di Tanah Air.

Meskipun tidak memiliki pabrik manufaktur di Indonesia, raksasa teknologi asal Cupertino itu telah memiliki akademi pengembang aplikasi sejak tahun 2018 di negara tersebut. Hanya sayangnya, komitmen keberlanjutan investasinya tak dipenuhi (kekurangan US$ 10-16 jutaan).

Ketika komitmen dipenuhi, itulah yang sebelumnya menjadi salah satu alasan utama  Indonesia tidak menghentikan penjualan model iPhone. Namun, karena komitmen itu berhenti dilaksanakan, Pmerintah Indonesia pun akhirnya melarang penjualan iPhone dan Apple Watch baru di Tanah Air.

Apple belum mengumumkan secara publik mengenai kelanjutan investasinya di Indonesia. Apakah perusahaan akan memenuhi permintaan  investasi US$ 1 miliar Pemerintah Indonesia? Kita tunggu saja. (dmm)

 

Komentar

Iklan