Infodigital.co.id

Halodoc Ingatkan Orang Tua Jaga Kesehatan Anak Menyeluruh

Webinar Health Talk by Halodoc. (Dok Halodoc)

Jakarta, IDHalodoc, pionir ekosistem layanan kesehatan digital di Indonesia, mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan anak secara menyeluruh melalui langkah preventif di setiap tahap usia anak, termasuk vaksinasi.

Hal itu diwujudkan Halodoc melalui webinar Health Talk by Halodoc spesial Hari Anak Nasional, yang  membahas berbagai aspek menjaga kesehatan anak, mulai dari vaksinasi, pemenuhan nutrisi, hingga pemeriksaan kesehatan rutin dengan ahlinya.

“Bagi Halodoc, Hari Anak Nasional adalah pengingat pentingnya menjaga kesehatan anak sebagai fondasi dan investasi masa depan anak,” ujar Chief Marketing Officer Halodoc Fibriyani Elastria, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (23/7/2025).

Setidaknya, menurut dia, 1 dari 3 pengguna Halodoc merupakan orang tua. Karena itu, Halodoc ingin mendorong mereka untuk lebih proaktif dalam menjaga kesehatan anak secara holistik di setiap tahap fase kehidupan.

Sepanjang semester I 2025, Halodoc pun mencatat peningkatan pemesanan vaksin anak hingga 74% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Vaksin flu dan DBD menjadi yang paling banyak dipesan melalui Halodoc, terutama di wilayah Jadetabek. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran orang tua akan pentingnya vaksinasi.

“Namun, upaya bersama tetap dibutuhkan agar anak-anak di seluruh wilayah Indonesia dapat tumbuh sehat dan terlindungi,” imbuhnya.

Sebagai tambahan informasi, berdasarkan data Halodoc, pemesanan vaksin anak biasanya meningkat pada awal tahun dan periode libur sekolah.

Karena, orang tua memiliki waktu lebih luang untuk perawatan kesehatan, dengan sekitar 15% pemesanan dilakukan secara kolektif (group booking) untuk anggota keluarga.

Kesadaran Orang Tua

Sementara itu, ada beberapa insight terkait vaksinasi anak yang dirangkum oleh dr Jessica Sugiharto, SpA, mitra dokter spesialis anak Halodoc, selama webinar berlangsung.

Banyak orang tua beranggapan vaksinasi hanya penting sampai anak berusia 2 tahun, sehingga ketika jarak antar vaksin semakin jarang, vaksinasi lanjutan sering terlupakan.

Padahal, setelah anak melewati 1.000 HPK, mereka tetap membutuhkan vaksin booster dan lanjutan untuk melindungi dari penyakit yang dapat dicegah.

“Selain itu, asupan makanan bergizi seimbang, beberapa vitamin seperti vitamin D dan zat besi serta mineral juga perlu diberikan sebagai suplementasi, terutama bila kebutuhan harian belum tercukupi agar menjadi pondasi lengkap bagi kesehatan anak,” tambah dr Jessica.

dr Jessica juga menyampaikan pentingnya bagi orang tua melakukan pemeriksaan kesehatan anak secara menyeluruh, sesuai tahap usianya secara rutin.

Mulai dari pemantauan tumbuh kembang secara fisik maupun mental, hingga vaksinasi lanjutan dan booster yang sering dilupakan setelah anak berusia di atas 2 tahun.

Tumbuh Kembang dan Penyakit

Tumbuh kembang anak nyatanya tidak berhenti menjadi fokus perhatian setelah melewati 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Namun nyatanya, risiko penyakit menular dan tantangan tumbuh kembang tetap tinggi pada anak usia sekolah.

Karena itu, langkah preventif, seperti vaksinasi lanjutan, asupan gizi seimbang, dan pemeriksaan berkala secara menyeluruh perlu terus dilakukan.

Sayangnya, banyak orang tua masih melewatkan berbagai upaya tersebut, termasuk vaksinasi anak, terutama anak yang sudah melewati 1.000 HPK (lebih dari 2 tahun) karena minimnya informasi dan awareness.

Sementara itu, data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan cakupan vaksinasi anak usia sekolah melalui program BIAS belum sepenuhnya merata.

Vaksin Campak Rubela kelas 1 SD memang mencapai 93,8%, tetapi DT hanya 90,3%, dan Td kelas 2 sebesar 91,9%. Ketimpangan ini turut berkontribusi pada masih munculnya kejadian luar biasa (KLB) seperti campak dan difteri di beberapa wilayah Indonesia. (dmm)

Komentar

Iklan