Infodigital.co.id

Emiten Telko Sarana Menara Patok Pertumbuhan 4-6%

Presdir Sarana Menara Ferdinandus Aming Santoso. Emiten telko PT Sarana Menara Nusantara Tbk (SMN), berkode saham TOWR, tetap mempertahankan target pertumbuhan pendapatan usaha (revenue) 4-6% pada 2024 dibandingkan periode 2023 sebagaimana telah disampaikan sebelumnya. (Dok. Sarana Menara)

Jakarta, ID – Emiten telko PT Sarana Menara Nusantara Tbk (SMN), kode saham TOWR,  mempertahankan target pertumbuhan pendapatan usaha (revenue) 4-6% pada 2024 dari tahun 2023.

Namun, perkiraan penambahan revenue emiten telko Sarana Menara itu belum memasukkan akuisisi 90,11% saham PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) senilai Rp 3,42 triliun yang angka finalnya sedang dalam proses audit.

IBST akan masuk konsolidasi ke dalam angka-angka emiten telko Sarana Menara sejak awal kuartal III-2024 seiring dengan pelaksanaan akuisisi mayoritas saham IBST pada 1 Juli 2024.

“Pertumbuhan bisnis organik tahun 2024 akan ditopang oleh segmen nonmenara, terutama FTTH yang bisa mencapai akumulasi 1,6-1,8 juta homes passed pada akhir tahun 2024,” ungkap Direktur Utama dan CEO SMN Group Aming Santoso, dalam Public Expose Live 2024, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (28/8/2024).

Menurut dia, bisnis FTTH Sarana Menara secara sangat penting karena mendukung strategi Fixed Mobile Convergence (FMC) para operator telekomunikasi dan memberikan kesempatan memperluas jaringan fiber optik iForte.

“Selain itu, kami menemukan sinergi aset serta operasional yang sangat baik antara segmen FTTH, FTTT, dan connectivity. Dan bahkan, sinergi ini turut menyumbang dari segmen menara,” imbuhnya.

Dia juga menyampaikan pencapaian pertumbuhan lain dari aksi akuisisi 90,11% saham IBST pada 1 Juli 2024. Dengan nilai akuisisi sangat baik, Sarana Menara akan menambah sekitar 3.300 menara dan sekitar 16.000 km aset fiber optik.

Pascaakuisisi, arus kas IBST cukup baik karena telah berhasil melunasi utang bank sebesar Rp 580 miliar serta menurunkan biaya bunga dari sebelumnya pada kisaran 8,5-9,0% per tahun menjadi sekitar 6,5%.

“Pelaksanaan sinergi aset, kegiatan manajemen, serta operasional sedang berjalan, sehingga dampak dari sinergi yang optimal akan terlihat tahun 2025,” ungkap Aming Santoso.

Kinerja Keuangan dan Saham

Sementara itu, dia juga kembali menyampaikan bahwa Sarana Menara telah menginformasikan sebelumnya bahwa laporan keuangan semester I-2024 sedang dalam proses audit.

Per 31 Maret 2024, emiten telko Sarana Menara memiliki 31.000 menara, revenue-generating Fiber to the Tower (FTTT)  186.500 km, 1 juta homes passed untuk Fiber to the home (FTTH), serta 13.500 aktivasi segmen connectivity.

Pendapatan usaha (revenue) emitem telko Sarana Menara pada periode tersebut mencapai Rp 3,05 triliun, EBITDA Rp 2,55 triliun (dengan EBITDA margin 83,5%), dan membukukan laba bersih Rp 797,4 miliar.

Pada perdagangan Selasa (27/8/2024), saham TOWR menguat Rp 10 (1,23%) ke level Rp 825. Sedangkan saham IBST bergerak flat pada posisi Rp 5.300. (bdm)

Komentar

Iklan