Dana Sisa IPO Rp8,58 Triliun Bukalapak di Deposito, Giro, dan Obligasi

Jakarta, ID – PT Bukalapak.com Tbk, perusahaan teknologi dan marketplace produk virtual dengan kode saham BUKA, masih punya sisa dana penawaran umum saham initial public offering (IPO) senilai Rp8,58 triliun per 30 Juni 2025. Dana diinvestasikan di deposito, giro, dan obligasi pemerintah.
Bukalapak melakukan IPO dengan melepas 25,76 miliar lembar saham pada periode Juli-Agustus 2021 dan meraup dana bersih Rp21,32 triliun setelah dikurai biaya penawaran dan penjamin emisi Rp574,84 miliar.
Kemudian, dari perolehan dana IPO bersih Rp21,32 triliun, Bukalapak telah menggunakannya untuk modal kerja dan ekspansi Rp12,74 triliun. Karena itu,, pada akhir Juni 2025, dana iPO Bukapalak masih tersisa Rp8,58 triliun.
“Laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham per 20 Juni 2025, sisa dana hasil penawaran umum Rp8,58 triliun,” ungkap Direktur Bukalapak Natalia Firmansyah, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (16/7/2025).
Hal itu yang disampaikan Natalia dalam laporan kepada Bursa Efek Indonesia yang ditembuskan kepada Otoritas Jasa Keuangan sebagai bagian dari keterbukaan informasi kepada publik.
Dia juga menjelaskan, sisa dana IPO yang sebesar Rp8,58 triliun saat ini dimasukkan dalam invetasi portofolio, mulai dari tabungan deposito di sejumlah bank, giro, dan surat utang (obligasi) Pemerintah RI dolar AS.
Saat ini, Bukapalak punya enam tabungan deposito tak kurang dari Rp6 triliun di dua bank, yakni Bank BRI dan HSBC Indonesia. Perseroan mendapatkan tingat bunga bervariasi pada kisaran 5,4-6,78% per tahun.
Dari dana sisa IPO, Bukalapak juga punya 7 giro di Bank DBS Indonesia, HSBC Indonesia, BRI, BNI, dan Bank Mandiri. Namun, nilainya masing-masing di bawah Rp1 triliun dengan bunga/hasil berkisar 3,25-6,75% per tahun.
Terakhir, perseroan punya empat investasi obligasi pemerintah RI dalam mata uang dolar AS dengan nilai bervariasi Rp16,29-105,55 miliar. Kupon bungo yang diterima berkisar 4,35-4,75% per tahun.
Dana Direalisasikan
Sementara itu, Natalia juga menyampaikan rincian realisasi pengalokasian dan pemanfaatan dana IPO yang sebesar Rp12,745 triliun yang untuk modal kerja dan ekspansi.
Pertama, dana sebanyak Rp7,14 triliun untuk modal kerja Bukalapak. Selanjutnya, dana Rp1,14 triliun dialokasikan untuk modal kerja entitas anak usaha (PT Buka Mitra Indonesia).
Lalu, dana Rp16,96 miliar guna modal kerja entitas anak usaha (PT Buka Usaha Indonesia) dan Rp35,61 miliar untuk modal kerja entitas anak usaha (PT Buka Pengadaan Indonesia).
Kemudian, dana Rp1,05 miliar dialokasikan modal kerja entitas anak usaha (Bukalapak Pte Ltd) dan Rp1,25 miliar untuk modal kerja entitas anak usaha Bukalapak (PT Five Jack).
Terakhir, sebanyak Rp4,40 triliun dialokasikan untuk menopang pertumbuhan dan pengembangan usaha Bukalapak dan entitas anak usaha, serta modal kerja entitas anak selain yang sudah disebutkan.
Pada perdagangan Selasa (15/7/2025), saham BUKA ditransaksikan menguat Rp5 (3,94%) ke penutupan Rp132. Sahamnya dibuka dari Rp127, serta sempat turun ke posisi terendah Rp126 dan tertinggi Rp134. (dmm)