BSSN dan Kedubes Inggris Gelar Pelatihan Keamanan Siber

Jakarta, ID – Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Badan Siber dan Sandi Negara (Pusbang SDM BSSN) mengadakan Pelatihan Keamanan Siber (Threat Hunting Training) di Gedung Pusbang SDM BSSN Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Pelatihan diikuti oleh 12 peserta dari unit kerja di lingkungan BSSN. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi BSSN dan Kedubes Inggris di Jakarta dengan dukungan teknis dari BAE Systems.
Program pelatihan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam mendeteksi dan merespons ancaman siber secara proaktif melalui pendekatan threat hunting yang berbasis intelijen.
Dalam sambutannya, Kapusbang SDM BSSN, yang diwakili Kabag Umum Muhammad Nizar, bersama Head of Indo Pacific Cyber Programme (IPCP) Kedubes Inggris di Jakarta Neil Best, menyampaikan bahwa Threat Hunting Training akan berlangsung selama 4 hari, tanggal 16-19 Juni 2025.
“Pelatihan ini memberikan pengalaman langsung serta mengembangkan keterampilan praktis peserta,” ujar Nizar, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (18/6/2025).
Peserta dilatih dalam mendeteksi dan merespons ancaman siber tingkat lanjut secara proaktif serta memperkuat postur keamanan siber nasional dengan metode dan cara kerja yang telah teruji.
Sementara itu, secara khusus, materi pelatihan mencakup berbagai materi teknis serta studi kasus nyata yang relevan dengan tantangan siber di sektor publik dan nasional.
Dengan pelatihan tersebut, diharapkan para peserta mampu memperkuat pertahanan digital dan memberikan kontribusi nyata bagi keamanan ruang siber Indonesia.
Tak lupa, Nizar juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam dan mendukung kegiatan pelatihan tersebut.
“Pada kesempatan ini, saya menyampaikan penghargaan tinggi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung, khususnya British Embassy Jakarta yang didukung oleh BAE Systems, sehingga Threat Hunting Training ini dapat terselenggara baik,” tambahnya.
Pada akhir pelatihan, panitia nantinya memilih 3 peserta terbaik yang berhak mengikuti kegiatan End Game selama 3 hari di Indonesia pada November 2025.
Walau digelar di dalam negeri, kegiatan End Game akan melibatkan peserta terbaik dari beberapa negara tetangga, yakni Malaysia, Thailand, dan Filipina. (dmm)