Infodigital.co.id

Gudang Garam dan BCA Masuk Daftar 500 Bisnis Keluarga Global

Kantor Gedung Garam di Jakarta. (Dok Gudang Garam)

Jakarta, ID – Data 2025 Global 500 Family Business Index menunjukkan posisi Indonesia (RI) yang kuat dalam lanskap bisnis keluarga. Dua perusahaan terkemuka pun masuk dalam daftar tersebut, yakni PT Bank Central Asia/BCA Tbk (BBCA) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Temuan tersebut dipublikasikan dalam 2025 EY and University of St Gallen Global 500 Family Business Index yang merupakan pemeringkatan dua tahunan dari 500 bisnis keluarga terbesar di dunia berdasarkan pendapatan.

“Perusahaan keluarga di Indonesia, seperti Gudang Garam dan Bank Central Asia, sangat penting bagi pertumbuhan dan ketahanan ekonomi Indonesia,” ungkap EY Indonesia Private Leader Jongki Widjaja, dikutip InfoDigital.co.id, Kamis (10/4/2025).

Menurut dia, warisan merek mereka yang kuat, komitmen terhadap kualitas, dan layanan pelanggan yang inovatif menunjukkan bagaimana keduanya dapat terus berkembang dalam lanskap bisnis yang kompetitif.

Kedua perusahaan itu mencerminkan kekuatan dan ketahanan bisnis keluarga Indonesia, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian negara.

Dengan pendapatan gabungan lebih dari US$15 miliar, BCA dan Gudang Garam memainkan peran penting dalam mempekerjakan lebih dari 53.000 orang di berbagai sektor.

PT Gudang Garam Tbk (GGRM), peringkat ke-258 dalam 2025 Global 500 Family Business Index, merupakan pemain kunci di sektor produk konsumen Indonesia.

Didirikan pada 1958 oleh keluarga Wonowidjojo, perusahaan spesialisasi rokok kretek tersebut menghasilkan pendapatan US$7,82 miliar dan mempekerjakan sekitar 28.000 karyawan.

Keluarga Wonowidjojo mempertahankan lebih dari 75% hak suara/saham, sehingga memungkinkan mereka untuk memandu strategi perusahaan secara efektif.

Kesuksesan Gudang Garam berawal dari warisan merek yang kuat dan komitmen keluarga terhadap kualitas, yang menumbuhkan loyalitas pelanggan.

Bank BCA

Selanjutnya, BCA, yang berada di peringkat ke-266 dalam indeks, merupakan salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Pada 2024, BCA menghasilkan pendapatan US$7,38 miliar dan mempekerjakan sekitar 25.000 karyawan.

Keluarga Hartono saat ini memegang setidaknya 50% hak suara/saham, sehingga memungkinkan mereka untuk memengaruhi keputusan penting dan menegakkan nilai-nilai bank yang berorientasi pada keluarga.

Kesuksesan BCA didorong oleh komitmennya terhadap inovasi dan layanan nasabah. Fokus keluarga pada transformasi digital telah memposisikan bank BCA sebagai pemimpin di sektor keuangan, menarik demografi yang lebih muda dan meningkatkan keterlibatan nasabah.

Strategi pertumbuhan BCA menekankan perluasan layanan digital sambil mempertahankan jaringan cabang yang kuat, sehingga memastikan aksesibilitas bagi semua nasabah.

Menurut penelitian tersebut, 17 perusahaan keluarga di Asia Tenggara berhasil masuk dalam daftar 500 teratas, termasuk Indonesia (2), Malaysia (3), Filipina (5), Singapura (3), dan Thailand (4).

Secara keseluruhan, perusahaan tersebut menghasilkan pendapatan lebih dari US$146 miliar dan mempekerjakan hampir 875.000 orang dibandingkan dengan US$119 miliar dan hampir 850.000 orang tahun 2023. (dmm)

Komentar

Iklan